astakom, Klaten — Presiden RI Prabowo Subianto mengeluarkan peringatan tegas kepada para pelaku usaha penggilingan padi yang dinilai tidak tertib dalam mendukung kebijakan negara. Dalam peluncuran program Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih di Desa Bentangan, Klaten, Senin (21/7), Prabowo menegaskan bahwa negara tidak akan ragu mengambil alih usaha penggilingan padi yang merugikan petani dan rakyat.
“Penggiling padi adalah cabang produksi penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak. Kalau penggiling padi tidak mau tertib, tidak mau patuh kepada kepentingan negara, ya saya gunakan sumber hukum ini. Saya katakan, saya akan sikat penggiling-penggiling padi itu, saya akan sita dan saya akan serahkan kepada koperasi untuk dijalankan,” ujar Prabowo.
Baca juga
Presiden menyatakan, langkah tersebut didasarkan pada Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 yang menegaskan bahwa cabang-cabang produksi penting bagi negara harus dikuasai oleh negara demi kesejahteraan rakyat.
Ia bahkan mengaku telah berkonsultasi dengan Ketua Mahkamah Konstitusi dan Mahkamah Agung untuk memastikan tafsir pasal tersebut tidak menimbulkan keraguan hukum.
Prabowo juga mengungkapkan bahwa dirinya mendapat laporan terkait keuntungan besar yang diperoleh oleh sejumlah pengusaha penggilingan padi, bahkan mencapai triliunan rupiah per bulan. Ia menyebut pemerintah telah mulai mengambil langkah penertiban untuk menstabilkan nilai tukar gabah petani.
“Saya dapat laporan, 1 penggiling padi untung setiap panen Rp2 triliun per bulan. Rp1 sampai Rp2 triliun per bulan, sudah kita tertibkan. Begitu kita keluarkan niat ini, harga langsung naik lagi, mereka langsung beli (padi) Rp6.500, oke berhasil,” katanya.
Namun, Prabowo menyoroti masalah baru yang muncul: praktik pengoplosan beras biasa yang dijual dengan label premium, yang merugikan masyarakat dan negara. Ia menyebut tindakan tersebut sebagai kejahatan ekonomi dan meminta aparat penegak hukum bertindak tegas.
“Tapi jualnya permainan lagi, beras biasa dibungkus dikasih stempel beras premium. Dijual Rp5.000 di atas harga eceran tertinggi. Saudara-saudara, ini kan penipuan, ini adalah pidana. Saya minta Jaksa Agung dan Kapolri usut dan tindak ini pidana,” ujar Prabowo.
Presiden juga mengungkapkan bahwa praktik curang tersebut menyebabkan kerugian negara hingga Rp100 triliun per tahun.
“Saya dapat laporan kerugian yang dialami oleh ekonomi Indonesia, kerugian oleh bangsa Indonesia, kerugian oleh rakyat Indonesia adalah Rp100 triliun tiap tahun. Menteri Keuangan kita setengah mati cari uang, setengah mati pajak inilah, bea cukai inilah dan sebagainya. Ini Rp100 triliun kita rugi tiap tahun dinikmati oleh hanya 4–5 kelompok usaha,” ucapnya.
Prabowo menegaskan bahwa dirinya tidak akan membiarkan pengkhianatan terhadap bangsa dan rakyat terus berlangsung. Ia menutup pernyataannya dengan penegasan atas sumpah jabatannya sebagai presiden.
“Saya anggap ini adalah pengkhianat kepada bangsa dan rakyat, ini adalah upaya untuk membuat Indonesia terus lemah, terus miskin. Saya tidak terima. Saya disumpah di depan rakyat untuk memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala perundang-undangan dan peraturan yang berlaku,” tegasnya.