astakom, Solo — Suasana malam di kedai bakmi Bu Citro Solo 1 mendadak berbeda. Kehadiran Presiden RI Prabowo Subianto bersama Presiden ke-7 Joko Widodo, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, serta sejumlah menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih bukan hanya menarik perhatian, tapi juga menyisakan kesan yang membekas bagi para pengunjung dan staf kedai.
Bagi Yati, salah satu pengunjung, momen itu terasa seperti kejutan manis. Ia dan teman-temannya sama sekali tidak menyangka bisa melihat langsung sosok kepala negara dari dekat.
Baca juga
“Ngga nyangka ada presiden, ngga nyangka sama sekali, rasanya senang banget. Pak Prabowo sosok yang cukup ramah, dan dekat dengan rakyat,” tuturnya penuh semangat.
Hal serupa juga dirasakan Feni dan suaminya, Teddy. Mereka yang sedang menikmati hidangan tak menyangka malam itu berubah menjadi pertemuan tak terduga dengan pemimpin negara.
“Ngga menyangka kalau bertemu dengan Bapak Presiden… Perasaan sangat senang sekali, bisa ketemu langsung Bapak Prabowo,” ujar Feni, yang dibenarkan oleh Teddy di sampingnya.
Namun bukan hanya para tamu yang merasakan hangatnya momen itu. Dari balik dapur, Eni, sang juru masak, juga merasakan kebanggaan tersendiri saat mengetahui makanan hasil racikannya disantap langsung oleh Presiden.
“Makanan langsung dipersiapkan, mendadak, gembira juga datang bapak presiden. Makanan langsung dimakan Pak Presiden, suka dan gembira,” ungkapnya, masih terpancar antusiasme di wajahnya.
Tak hanya itu, Eni pun tak lupa menyelipkan doa tulus untuk pemimpin negara tersebut.
“Semoga Pak Prabowo sukses, kedepannya tambah maju, sukses ya,” katanya lirih namun penuh harap.
Bagi pemilik kedai, Joko dan Sulis, kunjungan tersebut adalah sebuah kehormatan besar yang mungkin hanya terjadi sekali seumur hidup. Rasa haru pun tak dapat disembunyikan.
“Terima kasih kunjungannya Pak Prabowo, suatu kehormatan bagi kami yang cuma segini, dikunjungi seorang presiden,” ujar Joko, dengan mata yang tampak berkaca-kaca.
Malam itu, di kedai sederhana yang akrab dengan wangi kuah dan hangatnya mie rebus, rakyat dan pemimpinnya bertemu tanpa sekat. Sebuah perjumpaan yang tak hanya mengenyangkan perut, tapi juga menghangatkan hati.