astakom, Jakarta – Penurunan tarif impor produk tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia ke Amerika Serikat dari 32 persen menjadi 19 persen disambut positif oleh Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API).
Ketua Umum API, Jemmy Kartiwa menilai keberhasilan negosiasi ini mencerminkan keberpihakan nyata pemerintah terhadap sektor industri strategis.
Baca juga
Sebab, kata dia, penyesuaian tarif tersebut membuka peluang besar dalam meningkatkan daya saing produk TPT Indonesia di pasar global, khususnya di AS yang selama ini menjadi mitra dagang utama.
“Keberhasilan negosiasi penyesuaian tarif ini merupakan refleksi keberpihakan pemerintah Republik Indonesia terhadap sektor manufaktur strategis,” ujar Jemmy dalam keterangan tertulis, dikutip astakom.com, Minggu (20/7).
Kendati demikian, Jemmy menekankan pentingnya langkah tindak lanjut agar manfaatnya maksimal. Ia pun mendorong agar pemerintah segera mengaktifkan beberapa program konkret sebagai tindak lanjut.
Beberapa program tersebut antara lain, penguatan misi dagang bilateral, dukungan logistik untuk ekspor, promosi dagang yang terintegrasi, serta pemberian insentif fiskal dan nonfiskal.
“Kami berharap tindak lanjut kebijakan ini mendorong kebijakan lanjutan, seperti harmonisasi regulasi teknis dan fasilitasi perdagangan agar industri padat karya dapat memanfaatkan peluang ekspor secara optimal,” jelas Jemmy.
Di saat bersamaan, Jemmy juga menyoroti pentingnya perlindungan pasar domestik dari membanjirnya produk jadi impor. Ia menyebut maraknya produk pakaian jadi impor telah menekan utilisasi pabrik tekstil dalam negeri, sehingga berdampak pada stagnasi sektor manufaktur nasional.
“Pemerintah perlu merancang kebijakan yang tepat guna mendorong peningkatan utilisasi industri nasional,” ujarnya.
“Harapannya, rantai pasok dalam negeri menjadi lebih kuat, sekaligus menciptakan multiplier effect serapan tenaga kerja dan investasi masif di sektor TPT,” tambahnya.
Sebagai penutup, Jemmy menegaskan bahwa API siap menjadi mitra strategis pemerintah dalam mendukung agenda pembangunan industri nasional berbasis keberlanjutan dan daya saing global.
“Sebagai mitra strategis pemerintah, API siap berkolaborasi mendukung agenda pembangunan industri nasional, peningkatan nilai tambah, serta diversifikasi pasar ekspor yang berbasis pada keberlanjutan dan daya saing global,” pungkasnya.