astakom, Jakarta – Badan Gizi Nasional (BGN) mengusulkan agar pendidikan gizi masuk dalam kurikulum sekolah. Usulan tersebut menjadi upaya dalam membentuk generasi yang sehat dan sadar nutrisi sejak dini.
Usulan ini telah disampaikan secara resmi oleh BGN kepada Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) selaku kementerian yang bertugas untuk merumuskan kurikulum di sekolah.
Dewan Pakar Bidang Gizi BGN, Ikeu Tanziha menekankan, bahwa edukasi gizi yang terstruktur dan terintegrasi di lingkungan sekolah menjadi hal yang penting. Sebab, pemahaman soal gizi berkaitan langsung dengan masa depan bangsa.
“Gizi bukan hanya soal makanan, tapi tentang masa depan. Anak yang memahami gizi akan tumbuh sehat, berpikir tajam, dan mampu berkontribusi bagi bangsa,” ujar Ikeu dalam keterangannya, dikutip astakom.com, Minggu (20/7).
Ikeu menjelaskan, sekolah adalah ruang edukatif yang sangat ideal untuk menyampaikan pengetahuan gizi secara sistematis. Melalui pendidikan gizi sejak usia dini, siswa akan belajar memahami keterkaitan antara makanan, kesehatan, dan kesejahteraan, serta termotivasi untuk memilih pola hidup sehat.
Adapun materi yang diusulkan untuk diajarkan dalam kurikulum meliputi konsep dasar gizi, kelompok makanan dan porsi yang tepat, peran zat gizi bagi tubuh, hingga dampak dari kebiasaan makan yang buruk. Tidak hanya itu, siswa juga diajarkan keterampilan praktis yang bisa langsung diterapkan.
“Siswa juga memperoleh keterampilan praktis seperti memasak dan berkebun yang bisa langsung diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” jelasnya.
BGN meyakini, integrasi pendidikan gizi ke dalam kurikulum akan menciptakan sinergi antara sekolah, keluarga, dan komunitas. Hal ini dinilai krusial untuk memperkuat kesadaran tentang pentingnya gizi seimbang di semua lapisan masyarakat.
Lebih jauh, Ikeu menegaskan bahwa edukasi gizi merupakan langkah strategis untuk membekali generasi muda dengan pengetahuan dan keterampilan hidup sehat, yang secara langsung berkontribusi dalam pencegahan penyakit serta peningkatan kualitas hidup jangka panjang.
Sebagai lembaga yang berkomitmen terhadap pemenuhan gizi nasional, BGN selama ini aktif melakukan sosialisasi melalui berbagai media, termasuk podcast di YouTube, video edukasi bertema dapur dan pasar, serta promosi di lingkungan sekolah dalam kerangka program MBG (Makan Bergizi Gratis).
BGN juga mengajak semua pihak, mulai dari pemerintah, institusi pendidikan, orang tua, hingga media dan masyarakat umum, untuk mendukung gerakan ini sebagai bagian dari visi besar menuju Generasi Emas Indonesia 2045.
“Program Makan Bergizi Gratis akan optimal jika dibersamai dengan edukasi gizi yang menyeluruh dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat,” tutup Ikeu.