Sabtu, 19 Jul 2025
Sabtu, 19 Juli 2025

Meutya Hafid dan Singtel Bahas Kemitraan: Pusat Data, AI, dan Zero Blank Spot

astakom, Jakarta – Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, menyatakan bahwa Indonesia membuka peluang kemitraan publik-swasta atau public-private partnership (PPP) untuk memperluas pembangunan Pusat Data Nasional (PDN).

Hal itu ia ungkapkan saat menerima kunjungan Chairman Singapore Telecommunications Limited (Singtel) Lee Theng Kiat di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta Pusat, Kamis (17/7).

Dalam pertemuan ini, keduanya membahas peluang aliansi strategis untuk memperkuat ekosistem digital di kawasan, terutama dalam bidang pusat data, kecerdasan artifisial (AI), dan konektivitas digital.

Ia menilai pendekatan eksklusif yang hanya mengandalkan infrastruktur pemerintah perlu diubah menjadi model kolaboratif dan kompetitif.

“Kami mengubah pendekatan, sebelumnya PDN hanya dibangun oleh pemerintah, sekarang kita akan libatkan ekosistem, terbuka peluang public-private partnership (PPP) untuk digunakan sebagai ekosistem pusat data digital nasional,” jelas Meutya dalam keterangan dikutip astakom.com, Jumat (18/7).

Kolaborasi antara pemerintah dan swasta ini juga mencakup pengembangan AI secara bertanggung jawab. Ia menyebut Singapura sebagai salah satu rujukan kawasan dalam tata kelola AI, dan menyambut kesamaan pandangan strategis dengan Singtel.

“AI merupakan salah satu perhatian kami tentang bagaimana harus memitigasi dan merangkul teknologi baru ini. Tentu saja, Singapura dalam hal ini akan menjadi panutan bagi kami karena telah memulainya lebih awal,” ujarnya.

Selain pusat data dan AI, Meutya Hafid menyoroti konektivitas digital sebagai prioritas cepat pemerintah dalam mengatasi blank spot di wilayah 3T.

Ia menekankan arti penting kontribusi Telkom, Telkomsel, dan Singtel dalam menjangkau wilayah yang belum terlayani.

“Salah satu quick win kami adalah mewujudkan zero blank spot. Kami percaya kerja sama erat dengan Telkomsel dan Singtel akan mempercepat pencapaian ini,” tandasnya.

Di akhir pertemuan, Meutya Hafid menyatakan urgensi membangun ekosistem digital kawasan yang tangguh dan kolektif di tengah tantangan geopolitik global.

“Tidak ada gunanya menjadi kuat jika tetangga kita tidak kuat. Kami percaya, kekuatan kawasan akan membuat kita semua lebih siap menghadapi tantangan digital global. Dan dalam hal ini, Singtel adalah mitra strategis yang sangat kami hargai,” pungkas Meutya Hafid.

Rubrik Sama :

Apple Rilis iOS 26 Beta 3, Tampilan dan Fitur Jadi Lebih Fresh

Apple telah merilis versi beta ketiga dari pembaruan perangkat lunak iOS 26 dan iPadOS 26, yang dikhususnkan untuk para pengembang. Pembaruan ini hadir dengan sejumlah perbaikan bug dan perubahan minor, melanjutkan penyempurnaan yang telah dilakukan pada versi beta sebelumnya.

Bitcoin Cetak ATH Baru: Tembus Rp1,95 Miliar, “To the Moon!” Didukung Cadangan Strategis AS

astakom, Jakarta - Bitcoin kembali membuktikan gelarnya sebagai “raja” aset digital. Per hari ini, Jumat (11/7/2025), harga Bitcoin mencatat all time high (ATH) baru...

Agar Tidak Tertinggal, Nezar: Adopsi AI bagi Industri Manufaktur Adalah Sebuah Keniscayaan

astakom, Batam - Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria menegaskan bahwa Indonesia tidak boleh tertinggal dalam kompetisi global kecerdasan artifisial atau Artificial Intelligence...

5 Rekomendasi Gadget Terbaru Juli 2025: VR Controller, Charger Nirkabel, dan Lainnya

astakom.com, Jakarta - Dunia gadget terus melahirkan inovasi segar. Memasuki Juli 2025, setidaknya ada lima perangkat yang mencuri perhatian pecinta teknologi, mulai dari aksesori...
Cover Majalah

Update