astakom, Bone — Pagi itu, halaman Kompleks Rumah Jabatan Bupati Bone tampak lebih ramai dari biasanya. Di tengah cuaca cerah yang bersahabat, deretan mobil truk bermuatan beras berjajar rapi, siap bergerak mengantarkan bantuan pangan ke pelosok desa. Momen ini menandai dimulainya penyaluran Cadangan Beras Pemerintah (CBP) untuk alokasi bulan Juni–Juli 2025 di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
Dalam suasana penuh harap dan semangat kebersamaan, Bupati Bone H. Andi Asman Sulaiman bersama Wakil Bupati Dr. H. Andi Akmal Pasluddin secara simbolis menyerahkan bantuan kepada warga penerima manfaat.
Baca juga
Kegiatan ini turut disaksikan jajaran Forkopimda Kabupaten Bone, termasuk Wakapolres Kompol Antonius Tutleta, S.Pd., yang menyampaikan pentingnya peran pengamanan selama proses distribusi berlangsung.
“Alhamdulillah, pada hari ini kita bersama melaksanakan launching penyaluran cadangan bantuan beras sesuai arahan Bapak Presiden untuk menyalurkan bantuan kepada masyarakat,” ujar Kompol Antonius di hadapan para tamu undangan di Baruga La Teya Ri Duni, Jumat (18/7).
Di hadapan camat-camat yang hadir, ia menegaskan pentingnya kerja sama lintas sektor untuk memastikan distribusi berjalan lancar dan tertib.
“Saya meminta kepada seluruh camat melakukan koordinasi bersama TNI/Polri dalam melaksanakan penyaluran dan pengawasan di tempat penyaluran di desa-desa,” tambahnya.
Tak kurang dari 51.080 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) akan menerima bantuan total 1.021.600 kilogram beras—masing-masing 10 kilogram per keluarga. Para penerima telah terdaftar dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional, hasil dari proses verifikasi ketat guna memastikan ketepatan sasaran.
Di balik angka-angka tersebut, tersimpan wajah-wajah penuh harap yang menanti bantuan sebagai penyambung kehidupan. Program ini menjadi bentuk kehadiran negara di tengah masyarakat, khususnya kelompok rentan yang terdampak tekanan ekonomi.
Bupati Bone menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk terus mengawal jalannya program hingga selesai. Seluruh unsur Forkopimda juga akan memantau langsung proses distribusi di lapangan agar tidak ada yang tercecer, tidak ada yang tertinggal.
Di saat truk-truk mulai melaju, membawa muatan beras ke berbagai penjuru, harapan pun ikut bergerak: bahwa setiap karung beras itu akan meringankan beban dapur-dapur warga, dan menjadi bukti bahwa negara hadir—dalam wujud paling nyata dan sederhana—untuk rakyatnya