astakom, Jakarta – Menteri Luar Negeri RI sekaligus Kepala Lembaga Perguruan Taman Taruna Nusantara (LPTTN), Sugiono, mengungkap kisah di balik berdirinya SMA Taruna Nusantara yang kini telah memasuki usia 35 tahun.
Menurut Sugiono, sekolah unggulan ini merupakan buah pemikiran Presiden Prabowo Subianto saat masih menjadi perwira muda berpangkat Mayor ABRI.
Baca juga
Pernyataan tersebut disampaikan Sugiono saat membuka masa pendidikan siswa angkatan ke-36 SMA Taruna Nusantara di Magelang, Senin (14/7).
Acara ini sekaligus memperingati 35 tahun berdirinya SMA Taruna Nusantara.
“Pada saat itu pikiran tersebut dituliskan dalam bentuk makalah oleh seorang perwira muda ABRI berpangkat mayor kala itu. Gagasan tersebut diwujudkan oleh Bapak Jenderal TNI Moerdani sehingga berdirilah kampus SMA Taruna Nusantara seperti apa yang kita lihat saat ini. Mayor tersebut bernama Prabowo Subianto,” kata Sugiono dalam keterangan tertulis, Selasa (15/7).
Sugiono menjelaskan, gagasan tersebut lahir dari kebutuhan akan lembaga pendidikan unggulan yang dapat membina anak-anak berbakat dari seluruh penjuru Indonesia, dengan penekanan pada intelektualitas, ketangguhan karakter, dan nilai-nilai kepemimpinan.
“Taruna Nusantara dirancang sebagai tempat pembentukan calon-calon pemimpin masa depan dengan pendekatan pendidikan yang menyeluruh,” ungkap Sugiono, yang juga merupakan alumni sekolah tersebut.
Ia juga mengumumkan bahwa dalam waktu dekat akan hadir tiga kampus tambahan di wilayah lain, sebagai bentuk konkret perhatian Presiden Prabowo terhadap penguatan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
“Hal ini menunjukkan bahwa perhatian beliau (Presiden Prabowo Subianto) yang begitu besar terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia dan perhatian yang begitu besar akan masa depan bangsa dan negara,” ucapnya.
Untuk tahun ajaran baru ini, SMA Taruna Nusantara menerima 1.458 siswa baru angkatan ke-36 yang terbagi ke dalam tiga kampus, yakni Magelang, Malang, dan Cimahi.
Proses seleksi dilakukan dari lebih dari 7.000 pendaftar dari seluruh Indonesia.
“Kehadiran kalian di sini bukanlah hal biasa. Hidup kalian ke depan bukan hanya milik pribadi atau keluarga, tetapi juga milik bangsa dan negara,” pesan Sugiono di hadapan para siswa.
“Oleh karena itu, apa yang tadi kalian ucapkan, prasetya yang kalian canangkan, yang kalian lafalkan adalah sebuah komitmen tanggung jawabmu,” tambahnya.
Upacara pembukaan ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh dan pejabat tinggi negara, antara lain Menko Infrastruktur dan Pengembangan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Kapuspen TNI Mayjen Kristomei Sianturi, serta kepala kampus SMA TN di tiga wilayah: Mayjen TNI Imam Gogor Agnie Aditya (Magelang), Brigjen TNI Muchamad Mahbub Junaedi (Malang), dan Brigjen TNI Ardiansyah(Cimahi).