astakom, Bone – Suasana di SMA Negeri 10 Bone, Kecamatan Tonra, terasa berbeda pada Selasa pagi, 16 Juli 2025. Di tengah deretan siswa-siswi baru yang duduk rapi dalam balutan seragam putih biru, hadir sosok tak biasa yang menjadi pembicara dalam Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), Kapolsek Tonra, Iptu H. Yulhaidir, S.Sos.
Tak hanya datang sebagai tamu, Kapolsek hadir sebagai fasilitator yang membawakan materi bertema “Pembinaan Karakter, Disiplin, dan Pencegahan Kenakalan Remaja.”
Dengan pendekatan yang hangat dan dialogis, Iptu Yulhaidir menyentuh sisi emosional para siswa yang tengah memasuki fase baru dalam kehidupan mereka.
“Disiplin adalah kunci sukses, bukan hanya di sekolah, tapi juga di masyarakat,” tegasnya di hadapan para peserta MPLS yang mendengarkan dengan penuh perhatian.
Ia juga mengingatkan pentingnya menjauhi narkoba, tawuran, pergaulan bebas, serta mengajak para pelajar untuk menjadi generasi bijak dalam menggunakan media sosial.
Pesan-pesan sederhana namun kuat itu menggema di aula sekolah, membawa nuansa inspiratif dalam kegiatan rutin awal tahun ajaran yang seringkali dianggap sekadar formalitas.
Kali ini, MPLS bukan hanya soal mengenal gedung dan peraturan sekolah, tetapi tentang mengenal nilai-nilai yang membentuk karakter.
Kegiatan ini disambut hangat oleh pihak sekolah. Wakil Kepala Sekolah, Muh. Alwi, S.Pd., menyampaikan apresiasi mendalam atas kehadiran dan kontribusi Polsek Tonra.
“Materi yang disampaikan sangat relevan dan memberi motivasi besar kepada siswa-siswi baru. Mereka mendapatkan gambaran nyata tentang bagaimana bersikap dan bertanggung jawab sebagai pelajar,” ujarnya.
Yang menarik, sesi tersebut berlangsung interaktif. Beberapa siswa dengan berani mengangkat tangan, bertanya soal batas hukum bagi remaja, peran kepolisian dalam menjaga ketertiban masyarakat, hingga bagaimana menghindari jerat penyalahgunaan media sosial yang kini menjadi bagian dari keseharian mereka.
Kehadiran aparat kepolisian di lingkungan sekolah bukan hanya mempertegas kolaborasi antara institusi pendidikan dan keamanan, tetapi juga membuka ruang dialog yang membangun antara generasi muda dan aparat negara.
MPLS di SMA Negeri 10 Bone hari itu bukan sekadar perkenalan lingkungan sekolah, tapi menjadi momentum pembentukan karakter dan cita-cita.
Lewat kegiatan seperti ini, masa depan anak-anak bangsa dibentuk bukan hanya lewat buku pelajaran, tapi juga melalui keteladanan dan inspirasi langsung dari figur-figur di lapangan.
Sebuah langkah kecil yang memberi harapan besar, bahwa masa depan Indonesia dimulai dari ruang-ruang belajar yang membangun, aman, dan penuh makna.