Kamis, 17 Jul 2025
Kamis, 17 Juli 2025

SMK Empat Tahun, Harapan Baru untuk Tekan Pengangguran dan Cetak SDM Unggul

astakom, Jakarta – Di tengah tantangan dunia kerja yang semakin kompleks, sekolah vokasi kini diharapkan menjadi solusi strategis untuk mencetak generasi muda yang siap pakai.

Dukungan terhadap penguatan sekolah vokasi, khususnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dinilai krusial untuk menurunkan angka pengangguran dan mendorong laju ekonomi nasional.

Baca juga :

Tidak ada rekomendasi yang ditemukan.

“Peningkatan kualitas dan keterhubungan sekolah vokasi seperti Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) harus konsisten direalisasikan untuk menekan angka pengangguran di tanah air,” ujar Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, Rabu (16/7).

Pernyataan itu senada dengan langkah yang tengah ditempuh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Menteri Abdul Mu’ti mengungkapkan bahwa pihaknya tengah merancang format baru SMK dengan masa belajar empat tahun, sebagai upaya serius menyiapkan lulusan yang lebih kompeten dan siap memasuki dunia kerja.

“Selain menyiapkan SMK empat tahun, pihaknya juga mempersiapkan SMK yang langsung bermitra dengan unit-unit bisnis, sehingga saat masih duduk di SMK para siswa sudah memiliki ikatan kerja,” jelas Mu’ti dalam agenda di Nusa Tenggara Barat, Senin (14/7).

Langkah ini bukan tanpa alasan. Berdasarkan data BPS per Februari 2025, tingkat pengangguran terbuka (TPT) tertinggi justru terjadi di kalangan lulusan SMK, yakni sebesar 8 persen.

Angka ini menjadi cerminan bahwa sistem pendidikan vokasi masih memiliki pekerjaan rumah besar dalam membekali siswa dengan keterampilan yang benar-benar dibutuhkan pasar.

Lestari atau akrab disapa Rerie, yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil Jawa Tengah II (Kudus, Demak, Jepara), menekankan bahwa semua kebijakan peningkatan mutu pendidikan vokasi harus dilandasi perencanaan yang matang dan keberlanjutan program.

“Di tengah dinamika perekonomian dunia yang dipengaruhi sejumlah faktor, dibutuhkan kejelian membaca peluang dan komitmen semua pihak dalam memanfaatkan peluang tersebut dengan baik,” ujarnya.

Tidak hanya dari sisi pendidikan, Rerie juga mendorong agar pemerintah membangun ekosistem perekonomian yang mampu membuka lebih banyak lapangan kerja. Dunia usaha yang sehat, menurutnya, akan menjadi tempat penyaluran lulusan SMK secara maksimal.

“Dengan semakin bertumbuhnya dunia usaha dan lahirnya lulusan SMK yang memiliki kompetensi, diharapkan mampu menekan angka pengangguran sekaligus ikut mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” pungkasnya.

Bagi banyak pelajar dan keluarga mereka, sekolah vokasi kini bukan sekadar tempat menimba ilmu, tetapi juga menjadi jembatan harapan menuju masa depan yang lebih cerah dan mandiri.

Rubrik Sama :

Kunjungi Sekolah Rakyat Yogyakarta, Gus Ipul Beri Semangat Para Siswa 

astakom, Sleman - Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) meninjau fasilitas di Sekolah Rakyat Menengah Atas 20 Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada Rabu...

Satlantas Bone Tindak 17 Pelanggar, ‘Utamakan Keselamatan!’

astakom, Bone — Pagi yang semula tenang di Jalan KH Agussalim, Kecamatan Tanete Riattang, mendadak lebih ramai dari biasanya. Satlantas Polres Bone kembali menggelar...

Azis Subekti Ingatkan Penyelenggara Pemilu: Jangan Main-main, Rakyat yang Menanggung Akibat

astakom, Jakarta - Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi Gerindra, Azis Subekti mengingatkan urgensi menjaga demokrasi dari intervensi dan potensi pelanggaran prosedur kepada...

Kurniasih Mufidayati Dorong Pemerataan Anggaran: Dari Sekolah Rakyat hingga Kesehatan Kaum Rentan

astakom, Jakarta — Di tengah penyusunan Rencana Kerja Pemerintah dan RAPBN 2026, perhatian terhadap sektor pendidikan, kesehatan, dan pengentasan kemiskinan ekstrem kembali menjadi sorotan...
Cover Majalah

Update