Kamis, 17 Jul 2025
Kamis, 17 Juli 2025

Dorong Produk Lokal, Legislator Gerindra Soroti Ketimpangan Brand Asing dalam Industri Kopi

astakom, Jakarta – Sorotan tajam terhadap dominasi brand asing dalam industri kopi Tanah Air kembali mencuat dalam rapat kerja Komisi VI DPR RI bersama Kementerian Perdagangan (Kemendag) beberapa waktu lalu.

Anggota Komisi VI, Kawendra Lukistian, menekankan pentingnya keberpihakan nyata pemerintah terhadap pelaku industri lokal, khususnya dalam sektor kopi yang kini berkembang pesat.

“Kita harus melindungi pemain lokal kita juga, harus ada keberpihakan. Banyak brand kopi dan kafe menjamur di Indonesia, tapi berapa banyak yang benar-benar menggunakan produk Indonesia, baik dari bahan baku maupun mesinnya?” ujar Kawendra dikutip astakom, Rabu (16/7).

Dalam pernyataannya, Kawendra mengangkat contoh konkret dari daerah pemilihannya di Jember, Jawa Timur, yaitu Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka). Lembaga ini dinilainya mampu menjadi tumpuan pengembangan teknologi pengolahan kopi dalam negeri.

“Contoh sederhana, di dapil saya Jember ada Puslitkoka. Ini pusat penelitian kopi dan kakao pertama dan satu-satunya di Indonesia. Mereka bisa hasilkan mesin pengolahan kopi yang kualitasnya bagus tapi harganya hanya sekitar 1/6 dari produk luar. Kalau ada intervensi kebijakan, ini bisa jadi kekuatan besar untuk industri dalam negeri,” paparnya.

Menurut Kawendra, rendahnya Purchasing Manager Index (PMI) Indonesia yang hanya menyentuh angka 46,7 pasca pandemi menjadi indikasi lemahnya perlindungan terhadap pasar domestik. Ia menilai, momentum pertumbuhan industri kopi seharusnya dibarengi dengan strategi konkret untuk memperkuat peran industri dalam negeri.

“Kalau mau buka gerai di Indonesia, ya mesinnya harus dari lokal atau minimal sekian persen komponennya buatan dalam negeri. Jangan sampai pasar lokal kita cuma jadi bancakan pemain global,” tegasnya.

Sebagai bentuk komitmen nyata, Kawendra membuka peluang kolaborasi antara Kemendag dan Pemerintah Kabupaten Jember untuk memperluas pemanfaatan mesin buatan Puslitkoka secara nasional. Ia menekankan bahwa dorongannya bukan karena faktor kedaerahan semata, tapi karena kualitas yang dimiliki Puslitkoka memang layak untuk didorong ke level nasional.

“Silakan koordinasi dengan Pemkab Jember untuk mekanisme kerjasamanya. Ini bukan soal dapil saya, tapi soal kualitas produk nasional yang harus kita dukung bersama,” tutupnya.

Rubrik Sama :

Satlantas Bone Tindak 17 Pelanggar, ‘Utamakan Keselamatan!’

astakom, Bone — Pagi yang semula tenang di Jalan KH Agussalim, Kecamatan Tanete Riattang, mendadak lebih ramai dari biasanya. Satlantas Polres Bone kembali menggelar...

Azis Subekti Ingatkan Penyelenggara Pemilu: Jangan Main-main, Rakyat yang Menanggung Akibat

astakom, Jakarta - Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi Gerindra, Azis Subekti mengingatkan urgensi menjaga demokrasi dari intervensi dan potensi pelanggaran prosedur kepada...

Kurniasih Mufidayati Dorong Pemerataan Anggaran: Dari Sekolah Rakyat hingga Kesehatan Kaum Rentan

astakom, Jakarta — Di tengah penyusunan Rencana Kerja Pemerintah dan RAPBN 2026, perhatian terhadap sektor pendidikan, kesehatan, dan pengentasan kemiskinan ekstrem kembali menjadi sorotan...

SMK Empat Tahun, Harapan Baru untuk Tekan Pengangguran dan Cetak SDM Unggul

astakom, Jakarta - Di tengah tantangan dunia kerja yang semakin kompleks, sekolah vokasi kini diharapkan menjadi solusi strategis untuk mencetak generasi muda yang siap...
Cover Majalah

Update