astakom, Jakarta – Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo HR Muhammad Syafi’i mengajak seluruh umat beragama untuk menjadikan cinta kemanusiaan sebagai fondasi dalam merawat kerukunan di Indonesia.
Seruan ini ia sampaikan saat membuka acara ‘Internalisasi Ajaran Agama pada Lembaga Keagamaan dalam Rangka Pencegahan dan Penanganan Konflik Keagamaan’, yang berlangsung di Medan, Sumatera Utara, Selasa (16/7).
Baca juga
“Mari kita rawat kerukunan sebagai hak moral dan kewajiban bersama, dengan cinta kemanusiaan, kepedulian pada lingkungan, pelayanan keagamaan yang berdampak, serta tata kelola berbasis data dan digital,” ujar Wamenag, dikutip astakom.com.
Menurutnya, kerukunan tidak boleh berhenti sebagai jargon atau slogan semata. Ia menekankan bahwa nilai tersebut harus hidup dalam keseharian umat, termasuk melalui rumah ibadat yang sejuk, peran aktif Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), hingga tokoh agama yang mampu menebar nilai-nilai kemanusiaan lintas batas keimanan.
“Kita tidak ingin konflik horizontal masih terjadi hanya karena kabar bohong atau ujaran kebencian. Kerukunan adalah cermin cinta pada sesama,” tegas Romo Syafi’i.
Wamenag juga memberikan apresiasi terhadap Sumatera Utara yang selama ini dikenal sebagai provinsi dengan tingkat keragaman yang tinggi, namun tetap mampu menjaga harmoni sosial. Ia menyebut provinsi ini sebagai contoh nyata bahwa keragaman bukan beban, melainkan kekuatan.
“Sumatera Utara adalah provinsi dengan keragaman luar biasa. Keragaman ini adalah anugerah, tapi sekaligus amanah besar yang mengharuskan kita terus merawat harmoni bersama,” jelasnya.
Di tengah ancaman global seperti polarisasi ideologi dan ujaran kebencian digital, Wamenag mengajak seluruh elemen umat beragama, termasuk FKUB, organisasi masyarakat, dan pemuda lintas iman, untuk bersatu memperkuat solidaritas.
Ia juga menekankan pentingnya penguatan lembaga-lembaga keagamaan agar Indonesia tetap menjadi rumah damai yang toleran dan adil.
“Penguatan lembaga keagamaan adalah jalan bersama untuk memastikan Indonesia tetap menjadi rumah bersama yang damai, toleran, dan adil bagi semua umat,” pungkasnya.