astakom, Jakarta – Indonesia bersiap mencatat sejarah baru sebagai negara pertama di Asia yang membangun pusat data berbasis teknologi kuantum dan kecerdasan buatan (Quantum AI Data Center), dengan nilai proyek mencapai lebih dari Rp6 triliun.
Wakil Menteri Investasi Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM, Todotua Pasaribu menyampaikan, bahwa pihaknya akan memfasilitasi proyek senilai triliunan rupiah tersebut.
Baca juga
“Hal ini sejalan dengan direktif Presiden Prabowo yang menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen menuju Indonesia Emas 2045. Ekonomi digital, khususnya pusat data, adalah pilar utama untuk mencapainya,” ujar Todotua dalam pernyataan resminya, yang diterima astakom.com, Selasa (15/7).
“Indonesia memiliki potensi luar biasa di sektor ini, dan kami siap menjadi mitra utama dalam membangun masa depan digital Asia,” tambahnya.
Proyek strategis ini dikukuhkan melalui penandatanganan kerja sama antara perusahaan teknologi asal Silicon Valley, Worldvuer iByond Limited, dan Tunas Prima Industrial Estate di Jakarta, pada Rabu (9/7) lalu.
Lokasi pembangunan pusat data dipilih di kawasan industri hijau Tunas Prima, Batam, Kepulauan Riau, yang telah dilengkapi infrastruktur berbasis energi terbarukan seperti panel surya dan fasilitas pengolahan air mandiri.
Worldvuer iByond Limited dikenal sebagai pengembang Vovea iByond Operating System, sistem revolusioner yang mengintegrasikan komputasi kuantum, kecerdasan buatan, dan analisis big data, memberikan kecepatan dan kapasitas pemrosesan yang melampaui pusat data konvensional.
“Indonesia akan menjadi basis pertama teknologi ini di Asia, setelah sebelumnya dikembangkan di Silicon Valley dan Timur Tengah,” ujar Todotua.
Tak hanya membangun pusat data, Worldvuer iByond Limited juga membuka peluang kerja sama lintas sektor. Mereka menjajaki kemitraan di bidang energi dengan pendekatan seperti kolaborasi bersama Aramco di Arab Saudi.
Perusahaan ini juga menjalin komunikasi awal dengan Telkom Group dan Kementerian Komunikasi dan Digital untuk eksplorasi teknologi telekomunikasi.
Komitmen pemerintah mendukung proyek ini pun ditegaskan lewat berbagai kemudahan regulasi dan insentif investasi.
“Melalui Undang-Undang Cipta Kerja dan sistem OSS, kami telah menyederhanakan regulasi. Kami juga menyediakan berbagai insentif fiskal seperti tax holiday, super tax deduction untuk riset dan pengembangan SDM, serta pembebasan bea masuk untuk peralatan,” lanjut Todotua.
Langkah selanjutnya, Worldvuer iByond Limited akan menyampaikan proposal insentif resmi dan dokumen pendukung kepada pihak BKPM.
Perusahaan juga membuka ruang kolaborasi dengan sektor pendidikan dan pertambangan, khususnya dalam pengembangan rantai pasok mikrocip berbasis emas, yang kian strategis di era digital global.