astakom, Jakarta – Kementerian Agama (Kemenag) telah resmi menutup operasional penyelenggaraan ibadah haji 1446 H/2025 M resmi ditutup. Hal ini menjadi momen emosional, mengingat tahun ini menjadi tahun terakhir bagi Kemenag mengurus masalah haji Indonesia.
Hal itu pun diamini oleh Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar. Ia pun mengklaim, bahwa pihaknya telah meninggalkan segudang catatan yang diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi untuk penyelenggaraan haji yang lebih baik di tahun-tahun mendatang.
Baca juga
“Tahun ini mungkin terakhir Kemenag menjadi penyelenggara haji. Yang jelas, kami tidak mewariskan masalah. Kami mewariskan segudang catatan pengalaman yang bisa dijadikan pelajaran dan fondasi kuat dalam upaya memperbaiki penyelenggaraan haji di masa mendatang,” ujar Menag dalam konferensi pers di Jakarta, dikutip astakom.com, Senin (14/7).
Dalam kesempatan tersebut, Menag menyampaikan apresiasi kepada Presiden Prabowo Subianto atas bimbingan dan keberpihakan terhadap peningkatan layanan jemaah haji.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Pemerintah Arab Saudi atas sinergi yang terjalin erat selama proses penyelenggaraan ibadah haji, meskipun banyak perubahan kebijakan yang menuntut pihaknya untuk beradaptasi.
“Kami juga sampaikan apresiasi kepada DPR RI, khususnya Komisi VIII dan Timwas Haji. Sinergi efektif selama ini telah melahirkan beragam terobosan dan progresivitas dalam peningkatan kualitas layanan kepada jemaah,” jelasnya.
Tak ketinggalan, Menag juga mengapresiasi DPD RI, Kemenkes, Kemenhub, Kemenlu, Ditjen Imigrasi, TNI, Polri, BPKH, BPK, Baznas, dan tiga maskapai penerbangan haji atas kontribusi nyata mereka dalam pelaksanaan operasional haji tahun ini.
Namun yang paling menyentuh adalah penghargaan yang disampaikan Menag kepada para petugas dan jemaah haji Indonesia.
“Apresiasi tinggi dan rasa terima kasih, saya sampaikan kepada seluruh petugas haji Indonesia, dari petugas teknis, kesehatan, bimbingan ibadah, hingga rekan-rekan media. Terima kasih atas lengan, kaki, bahu, tenaga dan pikiran yang disiapkan untuk melayani jemaah haji Indonesia,” ucapnya.
“Apresiasi dan terima kasih juga saya sampaikan kepada seluruh jemaah haji Indonesia atas kebersamaan, kesabaran, dan doa yang terus mengalir. Bagi yang wafat, kita doakan mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah. Bagi yang sakit, kita doakan lekas sembuh dan pulih. Bagi yang sudah kembali ke Tanah Air, semoga mendapat haji mabrur dan dapat menebar kedamaian dan kemaslahatan bagi lingkungan sekitar,” sambungnya.
Menutup pernyataannya, Menag yang juga Imam Besar Masjid Istiqlal itu menegaskan bahwa penyelenggaraan haji bukanlah sekadar urusan teknis, melainkan pengabdian agar penyelenggaraan ibadah rukun Islam kelima itu bisa semakin berdampak dan bermaslahat bagi semua pihak.
“Penyelenggaraan haji bukan hanya soal pelayanan teknis. Ini soal pengabdian, perubahan, kolaborasi, dan keberlanjutan. Mari terus jaga semangat agar penyelenggaraan ibadah haji Indonesia semakin berdampak dan bermaslahat,” tegasnya.