astakom, Jakarta – Pemerintah Indonesia menyatakan telah menyelesaikan seluruh pembahasan substansi dalam perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).
Perjanjian diklaim sebagai juru kunci bagi Indonesia untuk memperluas akses ekspor ke pasar Uni Eropa, yang bernilai lebih dari USD 6,6 triliun.
Baca juga
Menteri Perdagangan (Mendag) RI, Budi Santoso mengatakan bahwa seluruh isu substansi dalam perundingan telah rampung dan tinggal menunggu pengumuman resmi dari Presiden RI.
“Semua sudah selesai, tadi sempat disampaikan Pak Menko Airlangga, secara substansi sudah tidak ada masalah. Ya sudah jadi besok Presiden tinggal mengumumkan. Jadi enggak ada masalah,” kata Budi dalam konferensi pers, dikutip astakom.com di Jakarta, Minggu (13/7).
Menurutnya, penyelesaian perundingan IEU-CEPA akan membuka peluang besar bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor ke Eropa yang sangat potensial, mengingat nilai total impor kawasan ini mencapai dua kali lipat dari Amerika Serikat.
“Ini alternatif baru buat pasar kita. Kan impor EU ke dunia kan 6,6 triliun dolar AS, kalau kita bandingkan Amerika 3,3 something triliun ya,” terang Mendag Busan, sapaan akrabnya.
“Jadi kalau kita bisa masuk lebih besar ke IEU-CEPA, saya pikir ini pasar yang bagus buat kita untuk alternatif pasar-pasar di negara lain,” pungkasnya.
Adapun diketahui, Presiden RI Prabowo Subianto dijadwalkan bertemu dengan dua tokoh penting Uni Eropa, yakni Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Presiden Dewan Eropa Antonio Costa di Brussel, Belgia.
Pertemuan tersebut akan membahas kelanjutan perjanjian dagang Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) yang kini memasuki tahap akhir.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto yang turut hadir dalam lawatan ke Brussel, menegaskan bahwa perundingan IEU-CEPA telah mencapai babak penentu setelah lebih dari 10 tahun negosiasi dan 19 putaran perundingan.
“IEU-CEPA ini kita sudah berunding masuk tahun ke-10, lebih dari 19 putaran. Namun seluruh isunya akan selesai, dan ini merupakan sebuah milestone baru di tengah situasi ketidakpastian,” ujar Airlangga, Minggu (13/7).