astakom, Jakarta – Di tengah tekanan ekonomi dari Amerika Serikat yang menaikkan tarif impor produk asal Indonesia hingga 32 persen, Presiden RI Prabowo Subianto justru membawa kabar gembira dari Eropa.
Prabowo menyampaikan, Indonesia resmi mencapai terobosan bersejarah dalam kerja sama ekonomi dengan Uni Eropa, melalui penuntasan negosiasi Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).
Baca juga
“Alhamdulillah, tadi kita ada pertemuan dengan Uni Eropa,”ujar Prabowo usai pertemuan dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Presiden Dewan Eropa Antonio Costa di Brussel, Belgia, Minggu (13/7).
“Luar biasa, terobosan besar. Setelah 10 tahun negosiasi, hari ini kita tembus, break through, semua titik-titik persoalan sudah kita selesaikan,” tambahnya.
Prabowo menyebut, IEU-CEPA akan menjadi semacam kesepakatan perdagangan bebas (free trade agreement) yang menghapus hampir seluruh tarif impor dan ekspor antara Indonesia dan negara-negara anggota Uni Eropa.
“Ini sebetulnya nanti adalah menjadi free trade agreement. Hampir semua tarif kita sudah selesai, hampir semuanya 0 persen,” jelas Prabowo.
Dengan adanya kerjasama ini, tentu dapat membuka akses pasar lebih luas bagi produk Indonesia ke kawasan Eropa, yang memiliki populasi lebih dari 460 juta jiwa dan GDP kolektif yang besar.
“Uni Eropa pasar yang sangat besar. Total GDP mereka sangat besar, perdagangan mereka juga sangat besar. Jadi ini, alhamdulillah, suatu peristiwa bersejarah,” imbuh Presiden.
Prabowo menekankan bahwa kerja sama dengan Uni Eropa memberi Indonesia pilihan strategis baru di tengah ketidakpastian global, khususnya di tengah ancaman kebijakan tarif Presiden AS, Donald Trump.
“Kita dalam keadaan ketidakpastian dunia, sekarang kita punya alternatif-alternatif yang kuat,” pungkasnya.