astakom, Jakarta — Pemerintah terus menunjukkan keseriusannya dalam memutus rantai kemiskinan struktural melalui dunia pendidikan. Salah satu bentuk nyatanya adalah Sekolah Rakyat, program pendidikan berasrama gratis yang menyasar anak-anak dari keluarga miskin ekstrem, yatim, terlantar, dan rentan secara sosial.
Saat menutup pembekalan guru dan tenaga pendidik Sekolah Rakyat, Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono menyampaikan pesan kuat, bahwa pendidikan adalah alat paling efektif untuk mengangkat derajat sosial masyarakat.
Baca juga
“Kita sering bicara soal kemiskinan, tapi lupa bahwa hanya pendidikan yang benar-benar mampu memutus mata rantainya. Dan Anda, para guru Sekolah Rakyat, adalah pelopornya,” tegas Agus Jabo dalam keterangannya, dikutip astakom.com, Sabtu (12/7).
Sebanyak 1.569 guru dan tenaga pendidik di Sekolah Rakyat telah mengikuti pelatihan daring selama tiga hari, yang dipusatkan di Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung.
Para punggawa di Sekolah Rakyat itu dibekali dengan pemahaman tentang kurikulum Sekolah berbasis HAM, pendidikan inklusif, serta pendekatan pembelajaran yang ramah dan berorientasi pada karakter siswa.
Dalam arahannya, Wamensos menekankan pentingnya membangun empati dan hubungan tulus dengan siswa serta terus mengembangkan diri.
Ia pun menutup sambutannya dengan tiga pesan utama, yakni jaga semangat pengabdian, bangun keterhubungan hati dengan siswa dan komunitas, serta terus belajar dan tumbuh sebagai pendidik.
“Sekolah Rakyat bukan hanya tempat belajar, tapi rumah yang membentuk masa depan anak-anak kita. Mari kita wujudkan ini dengan sepenuh hati,” tutup Agus Jabo.