Minggu, 13 Jul 2025
Minggu, 13 Juli 2025

Ngajar Aja Gak Cukup! Ini Tuntutan untuk Guru Sekolah Rakyat

astakom, Jakarta – Wakil Menteri Sosial (Wamensos) RI, Agus Jabo Priyono menyampaikan pesan mendalam kepada para guru Sekolah Rakyat yang baru saja menyelesaikan pelatihan intensif pada Sabtu (12/7).

Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa menjadi guru di Sekolah Rakyat bukan sekadar mengajar, tetapi juga menjadi sosok pengganti orang tua bagi siswa-siswa yang berasal dari latar belakang rentan.

“Guru di Sekolah Rakyat harus bisa menjadi sosok pengajar sekaligus orang tua,” ujar Agus Jabo dalam keterangannya, dikutip astakom.com, Minggu (13/7).

“Tugas mereka adalah menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan membangun karakter siswa agar menjadi individu yang percaya diri, mandiri, dan berdaya,” tandasnya.

Kegiatan pembekalan yang dipusatkan di Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung ini diikuti oleh 1.569 guru dan tenaga pendidik dari seluruh Indonesia. Mereka menerima pembekalan selama tiga hari melalui platform Zoom.

Dalam pembekalan ini, para guru dan tenaga pendidik di Sekolah Rakyat menerima materi seputar kurikulum Sekolah Rakyat, pendidikan inklusif dan ramah anak, pendekatan berbasis hak asasi manusia, serta metode talent mapping untuk memahami karakter dan potensi siswa secara personal.

Pada pembekalan sebelumnya, Menteri Sosial (Mensos) RI, Saifullah Yusuf juga sempat memberikan pesan kepada para guru dan tenaga pendidik di sekolah rakyat. Ia berpesan kepada mereka untuk menjadikan ruang kelas sebagai tempat penyembuh luka.

“Semua harus dengan kasih sayang,” kata pria yang akrab disapa Gus Ipul itu saat memberikan pembekalan secara daring, Jumat (11/7).

“Pastikan wali asuh dan wali asrama mengerti tugas dan tanggungjawabnya,” lanjutnya.

Adapun menurut Wamensos Agus Jabo, Sekolah Rakyat bukan sekadar lembaga pendidikan, melainkan rumah kedua bagi siswa-siswa miskin ekstrem, terlantar, atau tanpa pengasuh.

Maka dari itu, guru dituntut untuk membangun relasi emosional dengan siswa dan komunitas, demi menciptakan proses belajar yang menyeluruh, bukan hanya kognitif semata.

“Sekolah Rakyat bukan hanya tempat belajar, tapi rumah yang membentuk masa depan anak-anak kita. Mari kita wujudkan ini dengan sepenuh hati,” tutup Wamensos.

Rubrik Sama :

Sekolah Rakyat, Bukti Nyata Negara Hadir untuk Putus Rantai Kemiskinan

Pemerintah terus menunjukkan keseriusannya dalam memutus rantai kemiskinan struktural melalui dunia pendidikan.

100 Siswa Siap Tempati Asrama Sekolah Rakyat, Pemeriksaan Kesehatan Jadi Tahap Awal

Menjelang dimulainya tahun ajaran baru, sebanyak 100 siswa Sekolah Rakyat Menengah Pertama Abiyoso dijadwalkan masuk pada Senin (14/7) pekan depan.

Fenomena Fatherless, 20,9 Persen Anak Indonesia Tumbuh Tanpa Sosok Ayah

Fenomena fatherless di Indonesia kian mengkhawatirkan. Berdasarkan data terbaru yang dirilis Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), sebanyak 20,9 persen anak Indonesia tumbuh tanpa kehadiran figur ayah.

Tangis Haru Maulida Pecah, Siswa Sekolah Rakyat yang Ingin Jadi Dokter

Tangis haru pecah dalam dialog Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) bersama calon siswa Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 8 Abiyoso Cimahi, Jawa Barat, Sabtu (12/7).
Cover Majalah

Update