Kamis, 28 Agu 2025
Kamis, 28 Agustus 2025

Ngajar Aja Gak Cukup! Ini Tuntutan untuk Guru Sekolah Rakyat

astakom, Jakarta – Wakil Menteri Sosial (Wamensos) RI, Agus Jabo Priyono menyampaikan pesan mendalam kepada para guru Sekolah Rakyat yang baru saja menyelesaikan pelatihan intensif pada Sabtu (12/7).

Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa menjadi guru di Sekolah Rakyat bukan sekadar mengajar, tetapi juga menjadi sosok pengganti orang tua bagi siswa-siswa yang berasal dari latar belakang rentan.

“Guru di Sekolah Rakyat harus bisa menjadi sosok pengajar sekaligus orang tua,” ujar Agus Jabo dalam keterangannya, dikutip astakom.com, Minggu (13/7).

“Tugas mereka adalah menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan membangun karakter siswa agar menjadi individu yang percaya diri, mandiri, dan berdaya,” tandasnya.

Kegiatan pembekalan yang dipusatkan di Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung ini diikuti oleh 1.569 guru dan tenaga pendidik dari seluruh Indonesia. Mereka menerima pembekalan selama tiga hari melalui platform Zoom.

Dalam pembekalan ini, para guru dan tenaga pendidik di Sekolah Rakyat menerima materi seputar kurikulum Sekolah Rakyat, pendidikan inklusif dan ramah anak, pendekatan berbasis hak asasi manusia, serta metode talent mapping untuk memahami karakter dan potensi siswa secara personal.

Pada pembekalan sebelumnya, Menteri Sosial (Mensos) RI, Saifullah Yusuf juga sempat memberikan pesan kepada para guru dan tenaga pendidik di sekolah rakyat. Ia berpesan kepada mereka untuk menjadikan ruang kelas sebagai tempat penyembuh luka.

“Semua harus dengan kasih sayang,” kata pria yang akrab disapa Gus Ipul itu saat memberikan pembekalan secara daring, Jumat (11/7).

“Pastikan wali asuh dan wali asrama mengerti tugas dan tanggungjawabnya,” lanjutnya.

Adapun menurut Wamensos Agus Jabo, Sekolah Rakyat bukan sekadar lembaga pendidikan, melainkan rumah kedua bagi siswa-siswa miskin ekstrem, terlantar, atau tanpa pengasuh.

Maka dari itu, guru dituntut untuk membangun relasi emosional dengan siswa dan komunitas, demi menciptakan proses belajar yang menyeluruh, bukan hanya kognitif semata.

“Sekolah Rakyat bukan hanya tempat belajar, tapi rumah yang membentuk masa depan anak-anak kita. Mari kita wujudkan ini dengan sepenuh hati,” tutup Wamensos.

Feed Update

Kementerian Ekraf Apresiasi Animasi Wayang yang Memukau di World Osaka Expo

astakom.com, Jakarta – Kementerian Ekonomi Kreatif (Kementerian Ekraf) mengapresiasi Aniwayang Studio yang menampilkan animasi wayang di World Osaka Expo, Jepang pada 15 Agustus 2025....

AHY Penuhi Permintaan Anak Gimbal di Dieng Culture Festival 2025

astakom.com, Banjarnegara – Delapan anak menjalani cukur rambut gimbal dalam Dieng Culture Festival (DCF) 2025 di Candi Arjuna, Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten...

DCF 2025 Berlangusng Meriah, Ahmad Luthfi: Nguri-uri Budaya hingga Dikenal Dunia

astakom.com, Banjarnegara - Gelaran Dieng Culture Festival (DCF) dari tahun ke tahun selalu menjadi magnet bagi wisatawan. Setiap gelaran memberikan kesan mendalam bagi para...

Ketika Langit Dieng Menyala dalam Iringan Orkestra

astakom.com, Banjarnegara – Malam itu langit Kawasan Wisata Dieng di Banjarnegara, Jawa Tengah, menyala. Ribuan lampion yang diterbangkan warga menghiasi langit yang biasa sepi....

Terkini

Viral

Videos

00:02:09

Menlu Sugiono Melepas Bantuan Gempa Myanmar

00:03:02
00:03:10