astakom, Paris – Kontingen Satgas Patriot II dari Indonesia sukses melaksanakan geladi bersih di Champs-Élysées, Paris, pada Sabtu (12/7), sebagai bagian akhir dari persiapan menuju Parade Bastille Day 2025 yang akan digelar pada 14 Juli mendatang.
Kehadiran TNI di ajang prestisius ini menandai perwujudan diplomasi pertahanan aktif yang terus digalakkan oleh Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, khususnya dalam memperkuat hubungan bilateral dan kerja sama strategis dengan Prancis.
Baca juga
Tak sekadar unjuk kekuatan militer, keikutsertaan Indonesia dalam parade ini juga menjadi panggung bagi kekayaan budaya Nusantara.
Di kawasan Place de la Concorde, masyarakat Prancis dan dunia disuguhkan pertunjukan Reog Ponorogo, tarian Kecak dari Bali, hingga atraksi bela diri khas TNI, menegaskan pesan kuat bahwa pertahanan dan budaya Indonesia berjalan beriringan dalam diplomasi global.
“Kami sangat mengapresiasi profesionalisme dan kontribusi luar biasa dari personel militer Indonesia dalam perhelatan besar ini,” ujar Jenderal Loïc Mizon, Gubernur Militer Paris.
Diplomasi pertahanan yang dibawa dalam format budaya dan militer ini menjadi bagian penting dari strategi Indonesia dalam memperluas pengaruh global yang tidak hanya mengandalkan kekuatan keras (hard power), tetapi juga kekuatan lunak (soft power) yang melekat dalam warisan budaya bangsa.
Bastille Day bukan hanya menjadi simbol penting bagi rakyat Prancis, tetapi juga menjadi arena diplomasi terbuka yang menguatkan solidaritas antarnegara. Melalui partisipasi ini, Indonesia berhasil menunjukkan wajah modern pertahanannya yang profesional, sekaligus tetap membumi pada akar budaya nasional.