Jumat, 11 Jul 2025
Jumat, 11 Juli 2025

80.000 Koperasi Merah Putih Siap Meluncur 19 Juli 2025

astakom, Jakarta – Pemerintah siap meluncurkan program nasional Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih yang digadang menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi desa.

Peluncuran resmi dijadwalkan pada Sabtu, 19 Juli 2025, dan akan dilakukan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto di Desa Bentangan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah (Jateng).

“Tanggal 19 Juli 2025 harapan besar kami presiden akan hadir (peluncuran koperasi Merah Putih). Kami sedang dalam proses pengajuan permohonan,” ujar Deputi Bidang Koordinasi Tata Niaga dan Distribusi Pangan Kemenko Pangan, Tatang Yuliono, dikutip astakom.com, Kamis (10/7).

Awalnya, peluncuran koperasi ini dijadwalkan bertepatan dengan Hari Koperasi Nasional pada 12 Juli 2025, namun karena agenda kenegaraan presiden, jadwalnya diundur sepekan kemudian.

Dalam acara tersebut, kepala desa se-Jawa Tengah dan para kepala daerah akan turut hadir. Sebagai simbolisasi gerakan nasional, pemerintah juga akan menampilkan 103 koperasi Merah Putih percontohan (mockup) secara daring di hadapan presiden.

Tatang memaparkan bahwa saat ini sudah terbentuk 80.560 koperasi Merah Putih di seluruh desa dan kelurahan di Indonesia. Dari jumlah tersebut, sekitar 77.000 koperasi telah mengantongi badan hukum, sementara sisanya sedang dalam proses percepatan legalisasi melalui Kementerian Hukum dan HAM.

Namun, peluncuran pada 19 Juli ini masih merupakan peresmian awal. Sementara operasional penuh koperasi Merah Putih baru akan dimulai pada 28 Oktober 2025, bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda.

“Harapan besar memang pada 19 Juli sampai ke 28 Oktober 2025, kami dari Satgas Nasional, Satgas Provinsi dan Satgas Kabupaten akan secara masif membantu mengasistensi setiap koperasi untuk membangun bisnisnya bagi koperasi yang belum terbangun. Bagi yang sudah bangun tentu pendampingan ataupun evaluasi tetap kita lakukan,” jelas Tatang.

Tatang juga menjelaskan bahwa koperasi Merah Putih dirancang memiliki tujuh unit bisnis utama, yaitu:

  • Kantor koperasi
  • Apotek
  • Klinik
  • Unit usaha simpan pinjam
  • Pengadaan sembako
  • Pergudangan atau cold storage
  • Layanan logistik

Namun demikian, model bisnis koperasi bisa disesuaikan dengan potensi lokal dan kebutuhan masyarakat setempat.
Program strategis nasional ini ditujukan untuk memangkas rantai pasok pangan, memperkuat ekonomi desa, dan mendorong peningkatan pendapatan serta penyerapan tenaga kerja.

Pemerintah juga menargetkan koperasi ini menjadi wadah peningkatan penjualan produk lokal secara berkelanjutan.

Rubrik Sama :

Soroti Penyalahgunaan Mobil Dinas, Legislator Dorong Polri Beri Sanksi Agar Jadi Pelajaran

astakom, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI, Martin Tumbelaka, menyesalkan insiden penyalahgunaan kendaraan dinas oleh anak pejabat kepolisian yang berujung kasus tabrak lari...

Menteri PKP : Program BSPS dan Rumah Subsidi Jadi Program Unggulan Kementerian PKP

astakom, Jakarta - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait, akan mendorong pelaksanaan 2 program unggulan di sektor perumahan pada tahun 2026 mendatang. Kedua...

Soroti Keberagaman Budaya dan Bencana Kemanusiaan, Fadli Zon Suarakan Keadilan dan Dialog Antarperadaban

astakom, Beijing – Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyampaikan pidato kunci pada Forum bertajuk "Inter-Civilisation Exchanges and Mutual Learning: Global Development and Prosperity" pada pertemuan...

Pemerintah Salurkan Bantuan Subsidi Upah

astakom, Bandung - Pencairan Bantuan Subsidi Upah (BSU) bagi para pekeja formal, di Kantor Pos Pusat Bandung, Jawa Barat, Jumat (11/7). Pemerintah menyalurkan BSU...
Cover Majalah

Update