astakom, Brasília – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, menyuarakan pentingnya reformasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) agar negara-negara dari Global South (Global Selatan) mendapat porsi peran yang lebih besar dalam tata kelola dunia.
Hal ini disampaikan Prabowo dalam pernyataan resminya usai pertemuan bilateral dengan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva di Istana Palácio do Planalto, Brasilia, Rabu (9/7).
Baca juga
“Kami mendukung pemikiran Presiden Lula bahwa PBB harus direformasi untuk meningkatkan suara para pemain besar baru dalam panggung global,” tegas Prabowo dalam konferensi pers bersama.
Dalam konteks dinamika global yang terus berkembang, Prabowo menekankan bahwa negara-negara berkembang dengan populasi besar dan ekonomi kuat harus dilibatkan secara lebih proporsional dalam pengambilan keputusan global.
“Brasil adalah negara yang sangat besar, penduduknya banyak, dan punya ekonomi yang kuat. Saya rasa kita harus memainkan peran yang lebih bertanggung jawab dan memimpin. Dan saya pikir kita harus menggabungkan upaya kita, menggabungkan suara kita untuk bersama-sama mendorong reformasi ini,” ungkapnya.
Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin juga menegaskan dukungan terhadap perdamaian di Ukraina dan Gaza, serta menyepakati kerja sama lebih konkret dalam berbagai bidang, mulai dari teknologi pertanian, energi terbarukan, hingga pertahanan dan perdagangan.
“Kita harus bangkit dan bertanggung jawab untuk mencoba mencapai terobosan dalam konflik di Ukraina dan juga di Timur Tengah. Di Ukraina, saya rasa saya setuju dengan konsep dan pemikiran Anda untuk melanjutkan peran kelompok ‘negara sahabat’ demi mendorong gencatan senjata yang nyata dan secepat mungkin,” lanjut Prabowo.
“Dan di Timur Tengah, sekali lagi, kami sangat menghargai sikap tegas Anda tentang perlunya gencatan senjata segera di Gaza, serta bahwa satu-satunya solusi adalah solusi dua negara. Kami sangat menghargai dukungan kuat Anda untuk hal ini,” pungkasnya.