astakom, Jakarta – Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra, Anggi Arando Siregar, menyoroti kurangnya respons dan kesiapan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta dalam merealisasikan program Sekolah Swasta Gratis yang digagas Pemprov.
“Sekolah Swasta Gratis di DKI Jakarta menghadapi sejumlah hambatan. Padahal, tahun ajaran baru akan segera dimulai,” ujar Arando dalam rapat bersama Dinas Pendidikan.
Baca juga :
Tidak ada rekomendasi yang ditemukan.
Ia mengungkapkan, pihaknya menerima laporan dari sekitar 40 calon sekolah swasta gratis, yang di antaranya masih membuka pendaftaran secara mandiri. Beberapa bahkan disebut menyampaikan bahwa program gratis tersebut hanya sebatas janji manis.
“Dalam rapat ini, saya meminta penjelasan dari Dinas Pendidikan terkait persoalan di lapangan. Ternyata, anggaran sekolah gratis baru dimasukkan ke dalam APBD Perubahan dan masih menunggu keluarnya Peraturan Gubernur (Pergub),” jelasnya.
Berdasarkan keterangan dinas, realisasi program ini kemungkinan baru bisa dilaksanakan pada Oktober 2025.
Arando menekankan bahwa tanggal 17 Juli 2025 menjadi momentum penting, saat para siswa akan mulai masuk sekolah untuk memulai tahun ajaran baru. Menurutnya, program sekolah swasta gratis menjadi harapan bagi banyak anak dari keluarga kurang mampu untuk tetap mengakses pendidikan.
“Namun harapan itu seakan terhenti karena ketidaksiapan Dinas Pendidikan dalam mewujudkannya,” tegas politisi muda Partai Gerindra itu.
Arando juga mengungkapkan bahwa Dinas Pendidikan menjanjikan pengembalian biaya pendaftaran yang sudah dipungut dari siswa penerima program sekolah swasta gratis akan dilakukan pada Oktober 2025.
“Apakah mekanisme ini akan berjalan dengan baik? Apa mereka yang gak punya biaya harus pinjam kemana?
Mari kita kawal bersama,” tutupnya.