Senin, 7 Jul 2025
Senin, 7 Juli 2025

Rio de Janeiro: Bentang Alam Carioca antara Gunung dan Laut

astakom, Rio de Janeiro – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto akan hadir di KTT BRICS untuk pertama kali. KTT BRICS ke-17 ini akan digelar di Rio de Janeiro, Brasil, pada 6–7 Juli 2025.

Mengusung tema: “Memperkuat Kerja Sama Global Selatan untuk Tata Kelola yang Lebih Inklusif dan Berkelanjutan,” pertemuan tahun ini menjadi tonggak penting bagi Indonesia untuk menyuarakan isu keadilan dan keamanan global.

Seperti halnya SPIEF 2025 yang diselenggarakan di Kota St. Petersburg, KTT BRICS ke-17 kali ini juga bukan digelar di ibu kota negara Brasil, melainkan di Kota Rio de Janeiro.

Lalu, seperti apa sejarah kota Rio de Janeiro? Didirikan pada tahun 1565 oleh bangsa Portugis dan menjadi pusat pemerintahan kolonial Portugis pada tahun 1763.

Kota Rio de Janeiro (bahasa Portugis yang artinya Sungai “Sungai Januari”) ini pernah menjadi ibu kota Kekaisaran Portugis pada tahun 1808 ketika keluarga kerajaan Portugis melarikan diri dari invasi Napoleon ke Portugal.

Rio de Janeiro kemudian menjadi ibu kota Brasil merdeka dari tahun 1822 hingga 1960, sebelum ibu kota dipindahkan ke Brasília.

Pada tahun 1808, ketika Kerajaan Portugis berpindah dari Portugal ke Brasil, Rio de Janeiro menjadi pilihan Ratu Maria I dari Portugal.

Kemudian, pada tahun 1815, di bawah kepemimpinan putranya, Pangeran Regent, dan Raja João VI dari Portugal, mengangkat Brasil menjadi sebuah kerajaan, di dalam Kerajaan Bersatu Portugal, Brasil, dan Algarves.

Ketika Perang Kemerdekaan Brasil dimulai, Rio de Janeiro tetap menjadi ibu kota monarki Lusitania sampai tahun 1822. Rio de Janeiro kemudian menyandang sebagai ibu kota Kekaisaran Brasil hingga 1889.

Kota Rio de Janeiro terbentuk oleh interaksi antara pegunungan dan laut, dan terletak di hamparan dataran aluvial sempit antara Teluk Guanabara dan Samudra Atlantik, atau dari titik tertinggi pegunungan Taman Nasional Tijuca hingga ke laut.

Di sana juga terdapat Kebun Raya, yang didirikan pada tahun 1808, Gunung Corcovado dengan patung Kristus yang terkenal.

Lanskapnya yang sangat dramatis diselingi oleh serangkaian pegunungan berhutan yang menjulang tinggi di atas kota, hingga puncak tertinggi pegunungan Tijuca setinggi 1.021 m, dan mengalir turun ke pantai tempat bentuk kerucut curam Sugar Loaf (Pão de Açúcar), Urca, Cara de Cão.

Dan Corcovado membingkai bentangan luas Teluk Guanabara yang melindungi Rio de Janeiro dari Samudra Atlantik.

Terletak di antara pegunungan dan Teluk Guanabara, lanskap perkotaan kota ini telah dibentuk oleh berbagai peristiwa bersejarah yang signifikan, dipengaruhi oleh keberagaman budaya, dianggap sangat indah, dan dirayakan dalam bidang seni, khususnya melalui lukisan dan puisi.

Properti ini mencakup semua elemen alam dan struktural utama yang telah membatasi dan menginspirasi pembangunan kota.

Batas Rio meliputi semua sudut pandang terbaik untuk menghargai cara alam yang dibentuk menjadi bagian budaya penting kota ini serta sistem benteng bersejarah Teluk Guanabara yang memberi Rio de Janeiro karakter kota berbenteng.

Bangunan-bangunan terpadat di kota ini terletak di jalur-jalur sempit tanah aluvial antara pegunungan dan laut yang ditata dalam kelompok-kelompok blok putih tinggi yang tidak teratur yang kontras dengan hijaunya vegetasi pegunungan dan birunya laut.

Tak satu pun dari bangunan-bangunan ini termasuk dalam properti, tetapi sejumlah besar termasuk dalam zona penyangga.

Perkembangan kota Rio de Janeiro dibentuk oleh perpaduan kreatif antara alam dan budaya. Pertukaran ini bukan hasil dari proses tradisional yang terus-menerus, melainkan mencerminkan pertukaran berdasarkan ide-ide ilmiah, lingkungan, dan desain yang menghasilkan kreasi lanskap inovatif dalam skala besar di jantung kota selama lebih dari satu abad.

Proses-proses ini telah menciptakan lanskap perkotaan yang dianggap sangat indah oleh banyak penulis dan pelancong, serta telah membentuk budaya kota.

Bentang alam Rio de Janeiro yang dramatis telah memberikan inspirasi bagi banyak bentuk seni, sastra, puisi, dan musik. Citra Rio, yang memperlihatkan teluk, Sugar Loaf, dan patung Kristus Sang Penebus, telah memiliki faktor pengenalan yang tinggi di seluruh dunia, sejak pertengahan abad ke-19.

Faktor pengenalan yang tinggi tersebut dapat bersifat positif atau negatif: dalam kasus Rio, citra yang diproyeksikan, dan masih diproyeksikan, adalah salah satu lokasi yang sangat indah untuk salah satu kota terbesar di dunia.

Kota Unik

Keunikan kota ini karena Kebun Raya yang mempertahankan desain neoklasik aslinya dengan penataan khususnya, dan benteng-bentengnya menjaga agar memori pemukiman Portugis tetap hidup, yang terukir dan tergambar oleh para pelancong yang menelusuri rute laut yang berfokus di Rio de Janeiro.

Desain lanskap Burle Marx di hampir seluruh pantai Teluk Guanabara, meliputi Taman Flamengo dan desain ulang pantai Copacabana sepenuhnya melestarikan morfologi lanskap desain aslinya dan tetap memberikan manfaat sosial yang tinggi bagi kota.

Namun, dalam beberapa contoh, elemen lanskap yang dirancang rentan terhadap perubahan bertahap – seperti pengaspalan dan penanaman di sepanjang Copacabana dan Taman Flamengo, di mana pohon-pohon dan mosaik yang hilang perlu diganti, dan di Kebun Raya di mana Pohon Palem Kekaisaran di sepanjang jalan utama telah mati dan perlu diganti.

Institut Warisan Sejarah dan Seni Nasional (IPHAN) dan pendahulunya telah mengkatalogkan, sejak tahun 1938, keseluruhan situs dan menetapkan struktur individu untuk perlindungan nasional.

Termasuk juga Taman Nasional Tijuca dan Kebun Raya, rumah besar Parque Lage, Taman Flamengo, Cara de Cão, Babilônia, Urca, Sugar Loaf, perbukitan Dois Irmãos dan Pedra da Gávea, benteng São João, benteng Santa Cruz, dan lanskap perkotaan pantai Leme, Copacabana, Ipanema dan Leblon.

Keunikan lain, kota ini juga dikenal memiliki acara karnaval. Rio de Janeiro terkenal dengan karnavalnya yang megah, sebuah perayaan budaya yang menampilkan parade, musik samba, kostum warna-warni, dan pesta jalanan yang meriah.

Di Pantai-pantainya yang terkenal seperti Copacabana dan Ipanema tak hanya menawarkan pemandangan indah dan berbagai aktivitas rekreasi. Rio juga adalah rumah bagi musik samba dan bossa nova, serta berbagai tarian tradisional Brasil.

Sebagai pusat budaya Brasil dengan berbagai museum, akademi seni, dan lembaga ilmiah, sudah selayaknya Rio ditetapkan sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO pada 2012.

Rubrik Sama :

Presiden Prabowo Hadiri KTT BRICS

astakom, Rio de Janeiro - Presiden Prabowo Subianto menghadiri KTT BRICS, di Rio de Janeiro, Brasil, Minggu (6/7). Kedatangan Presiden Prabowo bersama delegasi Indonesia...

Ratifikasi Perjanjian Laut Global Kukuhkan Indonesia Sebagai Poros Maritim dan Ekonomi Biru

Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, tengah mempersiapkan langkah penting yang akan memiliki implikasi besar bagi masa depan laut global dan visi nasionalnya melalui ratifikasi perjanjian laut global.

Presiden Prabowo Hadiri KTT BRICS 2025 di Brasil, Tandai Keterlibatan Perdana Indonesia

astakom, Rio de Jenerio- Indonesia untuk pertama kalinya menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS yang digelar di Rio de Janeiro, Brasil. Presiden Prabowo Subianto...

Kapal Induk China Shandong Tiba di Hong Kong Usai Latihan Tempur

Kapal induk Shandong, kapal induk pertama buatan dalam negeri China, tiba di Pelabuhan Victoria, Hong Kong, pada Kamis (3/7), hanya beberapa hari setelah kota itu memperingati 28 tahun kembalinya ke kedaulatan China.
Cover Majalah

Update