astakom, Jakarta – Pemerintah di bawah Kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto terus menunjukkan komitmennya dalam mencetak generasi bangsa yang unggul, guna menyosong visi Indonesia Emas 2045.
Salah satunya bukti nyata dari komitmen tersebut yakni program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang bakal diterapkan di lembaga pendidikan, termasuk Sekolah Rakyat hingga pesantren, mulai pekan depan.
Menurut Akademisi dari Universitas Al-Azhar Jakarta, Syamsul Fatria, program CKG di lingkungan sekolah ini patut mendapat dukungan seluruh elemen masyarakat.
“Program CKG yang telah diimplementasikan sejak awal tahun lalu telah berdampak positif. Dan kini salah satu program unggulan Pak Presiden itu turut menyasar para pelajar. Tentu ini harus didukung,” ujarnya kepada Jurnalis astakom.com, Minggu (6/7).
Menurut Syamsul, kesehatan yang prima adalah prasyarat untuk proses belajar mengajar yang efektif. Maka, lanjutnya, program CKG menjadi salah satu sarana untuk mencapai hal tersebut.
“Bagaimana seorang siswa bisa optimal menyerap pelajaran, jika kondisi kesehatannya terganggu? Artinya, kesehatan menjadi hal penting untuk menunjang performa pengajaran mereka,” paparnya.
Dalam konteks yang lebih luas, Syamsul menyoroti bahwa perhatian terhadap kesehatan di lingkungan pendidikan adalah bagian tak terpisahkan dari strategi peningkatan kualitas SDM nasional.
“Ini adalah langkah konkret yang mendukung janji politik untuk menyiapkan sumber daya manusia unggul. Kesehatan yang terjaga sejak dini akan meminimalkan berbagai risiko penyakit di kemudian hari, sekaligus menopang produktivitas dan kualitas hidup jangka panjang,” tutup Syamsul.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin menuturkan bahwa program CKG di lingkungan pendidikan ini akan diimplementasikan terlebih dahulu di Sekolah Rakyat, yang rencananya akan beroperasi dalam waktu dekat.
“Tanggal 7 Juli kita akan mulai CKG di sekolah rakyat, kemudian dilanjutkan tanggal 1 Agustus CKG di seluruh sekolah di bawah Kemendikdasmen dan di bawah Kemenag,” kata Menkes Budi.
Menurutnya, CKG merupakan salah satu program prioritas atau quick wins Presiden Prabowo Subianto. Pemerintah menargetkan 53 juta pelajar akan menjalani pemeriksaan kesehatan melalui program ini sepanjang tahun 2025.
“Untuk mencapai target 53 juta, kita perlu melakukan pemeriksaan langsung di sekolah karena jumlah anak usia sekolah mencapai angka tersebut,” ujar Budi.