astakom, Jakarta – Miliarder Elon Musk kembali membuat gebrakan baru, dimana ia mengumumkan pembentukan partai politik baru di Amerika Serikat (AS), yang bernama ‘America Party’. Pengumuman ini disampaikan Musk melalui unggahan di akun X miliknya, pada Sabtu (5/7) waktu setempat.
Pengumuman ini disampaikan Musk, sehari setelah Presiden AS Donald Trump menandatangani RUU pajak dan belanja yang dikenal sebagai ‘Big Beautiful Bill’. RUU tersebut, yang sangat ditentang oleh Musk, diperkirakan akan menambah $3,4 triliun pada defisit nasional selama dekade mendatang.
Baca juga
Dalam serangkaian unggahan di X, Musk secara terbuka mengkritik RUU “Big Beautiful Bill” tersebut, dan menyebutnya sebagai ‘perbudakan utang‘. CEO Tesla itu juga mengecam anggota parlemen yang mendukungnya, meskipun sebelumnya mengampanyekan pembatasan fiskal.
“Ketika berbicara tentang membangkrutkan negara kita dengan pemborosan dan korupsi, kita hidup dalam sistem satu partai, bukan demokrasi. Hari ini, America Party dibentuk untuk mengembalikan kebebasan kalian,” tulis Musk dalam unggahannya, dikutip astakom.com, Minggu (6/7).
Sebelumnya, pada Hari Kemerdekaan AS yang jatuh pada hari Jumat (4/7), Musk memberikan jejak pendapat melalui unggahan di akun X miliknya, menanyakan apakah pengikutnya menginginkan kemerdekaan dari sistem dua partai.
Jajak pendapat tersebut menunjukkan lebih dari 65 persen dari 1,2 juta responden mendukung pembentukan partai baru. “Dengan selisih 2 banding 1, Anda menginginkan partai politik baru dan Anda akan mendapatkannya!” lanjut Musk dalam unggahannya.
Target dan Strategi ‘America Party’
Meskipun ‘America Party’ belum secara resmi terdaftar di Komisi Pemilihan Federal AS, Musk telah mengisyaratkan fokus awal partainya. Ia menyatakan bahwa America Party akan berupaya untuk berkonsentrasi pada hanya 2 atau 3 kursi Senat dan 8 hingga 10 kursi DPR pada Pemilu Paruh Waktu 2026.
“Mengingat selisih legislatif yang sangat tipis, itu akan cukup untuk berfungsi sebagai suara penentu pada undang-undang yang diperdebatkan, memastikan mereka melayani kehendak rakyat yang sebenarnya,” jelas Musk.
Strategi ini menunjukkan ambisinya untuk memiliki pengaruh signifikan dalam pembuatan kebijakan, meskipun tanpa perlu memenangkan mayoritas kursi.
Perkembangan ini terjadi di tengah meningkatnya ketidakpuasan pemilih AS terhadap sistem dua partai tradisional, menjadikannya ‘America Party’ sebagai variabel baru yang menarik dalam lanskap politik Amerika.