astakom, Jakarta – Kementerian Sosial (Kemensos) RI tengah mempertimbangkan untuk memasukkan pembelajaran terkait teknologi kecerdasan buatan atau artificial inteligence (AI) dan coding ke dalam kurikulum Sekolah Rakyat (SR).
Sekretaris Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Kemensos, Idit Supriadi Priatna mengungkapkan bahwa gagasan ini merupakan rancangan jangka panjang, sebagai bagian dalam mempersiapkan generasi muda yang siap menghadapi berbagai tantangan di masa depan.
Baca juga
“Kemungkinan (AI dan coding masuk kurikulum Sekolah Rakyat), jadi dirancang untuk ke depan ya ini. Bukan hanya kekinian, tapi ini dipersiapkan anak-anak untuk ke depannya,” ujar Idit dalam keterangannya, dikutip astakom.com, Minggu (6/7).
Idit menjelaskan, bahwa Sekolah Rakyat yang akan mulai beroperasi pada 14 Juli 2025 mendatang akan mengadopsi kurikulum nasional. Selain itu, beragam kegiatan ekstrakurikuler juga akan tersedia, termasuk di ekstrakulikuler bidang digital.
“Kalau kurikulum secara mayor, kurikulum nasional tentunya nanti ada muatan-muatan tambahan di ekstrakurikuler, tentunya termasuk di bidang digital,” ungkapnya.
Persiapan terkait kurikulum Sekolah Rakyat sendiri, menurut Idit, sudah rampung. Pemerintah berharap Sekolah Rakyat dapat mencetak siswa yang unggul dalam kepintaran, etika, karakter, kedisiplinan, serta spiritualitas.
“Tentunya Kemensos tidak sendirian, lebih ditopang oleh Kemendikdasmen di antaranya, dan kementerian-kementerian lain, serta Kemenag, jadi kita melibatkan semua pihak stakeholder yang berkaitan,” imbuh Idit.
Adapun diketahui, bahwa sebanyak 100 titik Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia siap beroperasi pada Senin, 14 Juli 2025. Hal itu sebagaimana diungkapkan oleh Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf.
“Jadi, untuk 14 Juli yang akan datang, akan dimulai proses pembelajaran di 100 titik,” ujar pria yang akrab disapa Gus Ipul tersebut pada Sabtu (5/7) kemarin.
Pada hari-hari awal pembelajaran, akan ada program matrikulasi di mana siswa berkesempatan mengenal guru-guru mereka. Selanjutnya, siswa dan guru akan menjalani masa orientasi, diikuti dengan pemeriksaan kesehatan.
“Jadi, nanti kita kerja sama dengan Kementerian Kesehatan melakukan cek kesehatan bersama untuk guru, untuk tenaga pendidik, dan untuk para siswa,” lanjutnya.
Setelah rangkaian kegiatan awal tersebut, proses pembelajaran akan dilanjutkan sesuai dengan jadwal yang telah disusun oleh satgas Sekolah Rakyat.