astakom, Jakarta – TNI Angkatan Laut terus menunjukkan komitmennya dalam misi kemanusiaan dengan mengerahkan kekuatan penuh dalam lanjutan operasi Search and Rescue (SAR) untuk mengevakuasi korban tenggelamnya KMP. Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali, tepatnya di lintas Ketapang Gilimanuk.
Kapal feri tersebut tenggelam pada Rabu malam, (2/7), usai mengalami blackout akibat kerusakan mesin.
Baca juga
Rapat rencana operasi SAR yang digelar pada Jumat (4/7) di Kantor Pelabuhan ASDP Ketapang diikuti oleh berbagai unsur penting, termasuk Komandan Gugus Tempur Laut (Danguspurla) Koarmada II, Laksma TNI Endra Hartono, S.H., M.Han., serta Deputi Pencarian, Pertolongan dan Kesiapsiagaan BNPP/Basarnas, Laksda TNI (Purn) Ribut Eko Suyatno.
Untuk memperluas cakupan pencarian, TNI AL telah mengerahkan sejumlah unsur strategis, antara lain:
* KRI Teluk Ende (TLE)-517
* KRI Tongkol (TKL)-813
* Pesawat CN-235
* KAL Sembulungan dan Patkamla Payaman dari Lanal Banyuwangi
* Unsur tambahan dari Lanal Denpasar
Dari total 65 penumpang dan awak kapal, 35 orang telah ditemukan (29 selamat dan 6 meninggal dunia). Sementara 30 orang lainnya masih dalam pencarian.
Letkol Laut (P) Muhamad Puji Santoso, M.Sc., selaku Danlanal Banyuwangi sekaligus On-Scene Coordinator (OSC), menyampaikan bahwa operasi SAR akan dipusatkan ke arah selatan pulau Bali, titik dengan temuan korban terbanyak.
“KRI Teluk Ende kami tempatkan di sisi selatan bagian timur Pulau Bali, sektor yang kemarin paling banyak temuan,” ujar Danlanal.
Sementara itu, Laksma TNI Endra Hartono menegaskan bahwa seluruh unsur dari Lanal Banyuwangi dan Denpasar sudah bergerak dalam komando Basarnas.
“Kami berharap kehadiran dua KRI dapat memperluas area pencarian secara signifikan,” ungkapnya.
Deputi BNPP/Basarnas menjelaskan bahwa sejumlah stakeholders nasional, termasuk TNI, Polri, BMKG, KNKT, Kemenhub, serta nelayan setempat telah dikerahkan.
Unsur tambahan seperti KN, RHIB, helikopter Basarnas, dan unit patroli Polairud turut terlibat dalam sinergi nasional ini.
Keterlibatan TNI AL merupakan bentuk pelaksanaan tugas pokok dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP), sebagaimana ditegaskan oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali.
Ia menekankan bahwa prajurit Jalasena akan selalu hadir dalam setiap kondisi darurat laut demi keselamatan dan keamanan masyarakat maritim Indonesia.
Hadir dalam Rapat SAR:
* Dirjen Perhubungan Laut
* Deputi Pencarian dan Kesiapsiagaan BNPP/Basarnas
* Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya
* Danlanal Banyuwangi
* Dandim 0852/Banyuwangi
* Perwakilan BMKG, KNKT, KSOP Banyuwangi
* GM ASDP Ketapang
* Unsur Koarmada II dan instansi terkait lainnya