astakom, Jakarta – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) merilis laporan mengejutkan bertajuk “From Economy of Occupation to Economy of Genocide”, yang disampaikan oleh Pelapor Khusus untuk wilayah Palestina, Francesca Albanese.
Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa lebih dari 60 perusahaan global terlibat dalam mendukung operasi militer Israel di Jalur Gaza, yang menurutnya kini telah berubah menjadi kampanye genosida.
Baca juga
“Saat kehidupan di Gaza dihancurkan, laporan ini menunjukkan alasan mengapa genosida yang dilakukan Israel terus berlangsung: karena hal itu menguntungkan bagi banyak pihak,” ujar Francesca Albanese dalam sidang Dewan Hak Asasi Manusia PBB, seperti dikutip Astakom dari laporan Reuters (1/7/2025).
Daftar Perusahaan yang Disebut Terlibat
Laporan tersebut menyoroti keterlibatan perusahaan dari berbagai sektor dari industri militer hingga teknologi informasi dan layanan penyewaan digital. Berikut beberapa nama yang disebut:
- Industri Pertahanan & Militer
- Lockheed Martin
- Leonardo (Italia)
- Caterpillar
- HD Hyundai (Korea Selatan)
- Elbit Systems (Israel)
- BAE Systems
- Israel Aerospace Industries (IAI)
- General Dynamics
- Rheinmetall
2. Teknologi & Data
- Alphabet (induk Google)
- Amazon
- Microsoft
- IBM
- Palantir Technologies
3. Alat Berat & Infrastruktur
- Volvo Group
- FANUC Corporation (Jepang)
4. Platform Penyewaan Hunian
- Airbnb
- Booking Holdings (induk Booking.com)
5. Energi & Komoditas
- Drummond Company
- Glencore
6. Finansial & Investasi
- BlackRock
- Vanguard
- BNP Paribas
- Barclays
Laporan menegaskan bahwa selain perusahaan di atas, masih ada banyak entitas keuangan lain yang mendukung Israel melalui investasi, pendanaan, dan obligasi militer.
Saat senjata menggelegar dan gedung-gedung roboh di Gaza, raksasa seperti Lockheed, Amazon, dan BlackRock justru membukukan untung. Konflik ini berubah menjadi mesin ekonomi yang memperkaya banyak pihak.
Tom Fletcher, Kepala Urusan Kemanusiaan PBB, menambahkan bahwa bentuk modern dari kejahatan genosida dilakukan bukan hanya dengan bom, tetapi juga dengan cara yang lebih sistematis.
“Kami melihat taktik genosida dilakukan melalui kelaparan yang disengaja dan manipulasi terhadap bantuan kemanusiaan,” ujar Fletcher, seperti dikutip Astakom dari pernyataannya di Dewan Keamanan PBB (3/7/2025).
Pemerintah Israel membantah keras laporan tersebut. Mereka menyebut tuduhan yang dilontarkan Albanese sebagai bias politik dan tidak berdasar secara hukum.
Dalam pernyataannya, otoritas Israel menegaskan bahwa operasi militer yang dilakukan merupakan bentuk pembelaan diri terhadap kelompok teroris, bukan serangan terhadap warga sipil.