Sabtu, 5 Jul 2025
Sabtu, 5 Juli 2025

Fenomena “Italian Brainrot” Ketika Meme Absurd AI Menjadi Budaya Pop Baru

astakom, Jakarta – Media sosial global tengah dihantam gelombang meme absurd yang dijuluki “Italian Brainrot”, sebuah tren visual dan audio hasil kombinasi kecerdasan buatan (AI) dan imajinasi liar generasi Z.

Konten-konten ini menampilkan karakter tak masuk akal seperti hiu berkaki sepatu Nike hingga balerina berkepala cangkir cappuccino, yang justru menarik jutaan penonton karena sifatnya yang surreal dan menghibur.

Fenomena ini muncul pertama kali di TikTok dan Reddit pada awal 2025 dan dengan cepat menyebar ke Instagram, YouTube Shorts, dan bahkan forum-forum komunitas gamer. Ciri khas meme ini adalah karakter aneh hasil generate AI yang dibalut suara narator bergaya logat “Italia palsu” dan narasi berlebihan seperti opera.

Beberapa karakter yang paling dikenal publik antara lain:

  • Tralalero Tralala: seekor hiu berkaki tiga yang memakai sepatu Nike dan suka menari.
  • Bombardiro Crocodilo: buaya hibrida dengan pesawat tempur Perang Dunia II.
  • Ballerina Cappuccina: penari balet elegan dengan kepala berbentuk cangkir kopi berbuih.
  • Setiap video biasanya diberi narasi bombastis seperti:

“Tralalero Tralala tidak bisa dihentikan! Dia melintasi lautan Italia demi satu tujuan: MENARI!”

Meski terkesan konyol, fenomena “Italian Brainrot” bukan sekadar tren lucu. Beberapa ahli menyebut tren ini sebagai “simbol kebangkitan estetika absurd dalam budaya internet.”

Generasi Z saat ini tidak hanya mengonsumsi meme. Mereka menciptakan mitologi baru lewat absurditas. dan ini adalah bentuk pelarian dari dunia nyata yang makin kompleks.

Menurut laman Wikipedia dan analisis tren sosial dari Sendible, istilah “brainrot” sendiri berasal dari frasa populer yang berarti overdosis konten ringan yang menyebabkan “kerusakan mental sementara” bentuk kritik sekaligus perayaan atas internet yang semakin absurd.

Apa yang mendorong Trend ?

  • Kecanggihan AI generatif: Tools seperti DALL·E, Midjourney, dan ElevenLabs memungkinkan siapa saja menciptakan meme surreal dalam hitungan menit.
  • Psikologi digital pascapandemi: Setelah trauma global, masyarakat haus akan konten lucu, aneh, dan tak masuk akal sebagai hiburan ringan.
  • Efek algoritma TikTok & Reels: Semakin aneh dan tak terduga, semakin tinggi peluang viralnya.

Beberapa brand fashion streetwear dan minuman ringan sudah mulai menyisipkan karakter bergaya “brainrot” dalam kampanye pemasaran mereka, mencerminkan kecepatan adopsi tren ini ke dalam budaya mainstream.

Rubrik Sama :

Ramalan Kiamat dalam Manga ‘The Future I Saw’ Bikin Panik Turis Asia ke Jepang

astakom, Jakarta - Sebuah manga lawas asal Jepang berjudul “The Future I Saw” kembali menjadi perbincangan hangat setelah disebut-sebut memprediksi bencana besar yang akan...

Kolaborasi Menteri Pariwisata dan Gubernur DKI untuk Perkuat Sektor Pariwisata

astakom, Jakarta – Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana bersama Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung sepakat menjalin kerja sama inklusif berkelanjutan untuk mengembangkan sektor...

GIIAS 2025 Siap Digelar 24 Juli, Mobil Listrik Jadi Sorotan Utama

astakom, Jakarta – Ajang pameran otomotif terbesar di Indonesia, Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025, siap digelar pada 24 Juli hingga 3 Agustus...

Mengenal Tradisi Pacu Jalur Riau, Lomba Dayung Viral dari Tren Aura Farming

astakom, Jakarta - Festival olahraga Pacu Jalur yang menjadi bagian dari Kharisma Event Nusantara (KEN) Kemenparekraf di Tepian Narosa, Taluk Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi,...
Cover Majalah

Update