astakom, Surabaya– Kota Surabaya kembali menjadi tuan rumah penyelenggaran enam pameran bergengsi berskala internasional. Enam pameran tersebut bergerak di industri peternakan, pakan ternak, pengolahan susu, pertanian, kesehatan hewan, alat-alat kedokteran hewan, perikanan dan akuakultur. Keenam pameran tersebut adalah Indo Livestock, Indo Feed, Indo Dairy, Indo Agrotech, Indo Vet, dan Indo Fisheries 2025 Expo & Forum.
Keenam pameran berskala internasional itu bakal digeber pada 2 hingga 4 Juli 2025 di Grand City Convex (GCC), Surabaya. Assistant Project Director PT Napindo Media Ashatama Lisa Rusli mengatakan, sinergi enam pameran ini menghadirkan lima paviliun negara, yaitu China, Korea, Taiwan, Eropa, dan Denmark.
Baca juga :
Tidak ada rekomendasi yang ditemukan.
“Sebanyak 300 perusahaan dari 15 negara mengkonfirmasi partisipasinya pada pagelaran tahun ini,” ungkap Lisa, Senin (30/6 ) dalam keterangan pers yang diterima astakom.com. Menurutnya, antusiasme peserta mencerminkan kepercayaan tinggi dari kalangan industri serta komunitas domestik dan internasional terhadap inovasi dan solusi terdepan di bidang peternakan, pakan ternak, pengolahan susu, pertanian, kesehatan hewan, alat-alat kedokteran hewan, perikanan dan akuakultur.
“Kehadiran kolaborasi enam pameran ini merupakan wujud dukungan akan terciptanya sebuah ketahanan pangan nasional sebagai stabilitas nasional,” sambungnya. Lisa menjelaskan, pameran ini bertujuan untuk membantu meningkatkan produktivitas industri lokal agar mampu bersaing memenuhi kebutuhan dalam dan luar negeri.
“Dengan pengalaman Napindo menyelenggarakan Indo Livestock yang kini telah terselenggara lebih dari dua dekade, membuktikan konsistensi Napindo mendorong perekonomian nasional lewat penyelenggaraan pameran dan forum internasional di negeri sendiri,” jelasnya.
Kami ingin menjadikan ajang ini sebagai ruang kolaborasi antara pelaku industri, pemerintah, akademisi, dan masyarakat, serta memperkuat daya saing Indonesia di pasar global,” ujar Lisa dalam konferensi pers di Surabaya.
Ajang ini juga mendapatkan dukungan dari berbagai lembaga dan kementerian.Kepala Balai Besar Veteriner Farma Surabaya, Edy Budi Susila yang mewakili Kementerian Pertanian RI, menyebut Indo Livestock sebagai katalis penting dalam percepatan pengembangan populasi ternak nasional, baik dari sisi teknologi maupun investasi. Ia juga menilai bahwa Surabaya adalah lokasi yang tepat untuk pelaksanaan pameran ini.
“Jawa Timur merupakan salah satu provinsi penopang utama produksi susu, daging, dan telur nasional. Maka pelaksanaan Indo Livestock di Surabaya sangat strategis,” tambah Edy.
Sementara itu, mewakili Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Sekretaris Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Machmud menyampaikan bahwa potensi laut Indonesia masih sangat besar dan perlu dioptimalkan. Menurutnya, pameran ini merupakan momentum penting untuk memperkenalkan potensi perikanan Indonesia ke pasar internasional.
“Indonesia memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia setelah Kanada. Dalam pameran ini juga hadir para buyer besar dunia. Ini adalah peluang emas untuk memasarkan teknologi dan produk unggulan kita,” ungkap Machmud.
Pameran tahun ini juga akan menghadirkan program Forkompedia yang mencakup empat sektor tematik, yaitu Dairypedia, Fisheriespedia, Livestockpedia, dan Vetpedia. Masing-masing forum akan membahas isu-isu strategis mulai dari keberlanjutan industri susu, peluang ekspor hasil perikanan, swasembada pangan melalui alumni SPR (Sekolah Perternakan Rakyat), hingga tantangan resistensi antimikroba pada hewan.
Untuk memperkuat literasi gizi masyarakat, Napindo kembali menggelar program Sosialisasi SDTI (Susu, Daging, Telur, Ikan) dengan tema ’Fondasi Gizi Anak Indonesia’. Kegiatan ini akan berlangsung pada 2 dan 4 Juli 2025, dengan melibatkan orang tua, guru, dan anak-anak dalam berbagai aktivitas edukatif, lomba, dan storytelling interaktif.
Sebagai bentuk penghargaan terhadap inovasi dan pelayanan publik, Napindo bersama Yayasan Pengembangan Peternakan Indonesia (YAPPI) akan memberikan Indo Livestock Research and Innovation Award 2025 kepada pemerintah daerah terpilih. Penghargaan bertajuk Adipraja Satwa Sewaka ini diberikan dalam tiga kategori: Utama, Madya, dan Pratama, dan akan diumumkan pada Opening Ceremony Indo Livestock 2025.