astakom, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto menghadiri Upacara Peringatan HUT ke-79 Bhayangkara di Lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Selasa, (1/7). Didampingi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Presiden Prabowo melakukan inspeksi pasukan dengan menaiki kendaraan taktis Maung MV3 milik Polri.
Presiden tampil mengenakan jas abu-abu, peci hitam, dan kacamata hitam untuk melindungi diri dari terik matahari pagi. Ia berdiri di atas kendaraan Maung berwarna hitam berpelat merah bertuliskan Indonesia-1, sementara Kapolri berdiri tepat di belakangnya.
Baca juga
Lagu kebangsaan “Maju Tak Gentar” mengiringi Prabowo saat berkeliling lapangan. Ia tampak sesekali memberikan salam hormat dan senyum kepada pasukan yang telah bersiaga sejak pagi hari.
Barisan upacara terdiri dari satuan Polri, masyarakat adat dengan pakaian tradisional dari berbagai suku, serta perwakilan lembaga yang bermitra dengan Polri. Relawan dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG), petani, dan serikat pekerja juga turut hadir dalam barisan.
Presiden Prabowo juga memberi hormat kepada masyarakat yang menyaksikan dari tepi lapangan. Aksi itu disambut tepuk tangan meriah dari warga yang memadati kawasan Monas.
Rangkaian upacara semakin meriah dengan parade satuan pengamanan (Satpam), perlindungan masyarakat (Linmas), potensi masyarakat (Potmas), dan organisasi kemasyarakatan seperti Banser, KOKAM, dan Persis. Ada pula penampilan dari mahasiswa, pemuda Merah Putih, Pokdar Kamtibmas, Aisyiyah, hingga Fatayat NU.
Polri juga menampilkan inovasi teknologi dalam defile, yakni parade 25 robot yang terdiri dari robot humanoid, robot anjing penjaga, robot tank, robot ropi, hingga drone pertanian (agriculture drone). Penampilan ini menunjukkan kesiapan Polri dalam menghadapi era digital.
Dalam sambutannya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit menyatakan kesiapan institusinya untuk mendukung penuh Misi Asta Cita yang dicanangkan Presiden Prabowo. Ia menekankan pentingnya adaptasi terhadap tantangan zaman, termasuk konflik geopolitik, perubahan iklim, dan disrupsi teknologi.
“Polri siap mengerahkan seluruh sumber daya untuk menyukseskan program dan kebijakan pemerintah,” ujar Jenderal Sigit. Ia memaparkan bahwa hingga Juni 2025, sudah ada 139 SPPG dibentuk, dengan 18 unit telah beroperasi, 24 dalam tahap verifikasi, dan 97 sedang dibangun.
Jenderal Sigit juga mengungkapkan Polri terlibat aktif dalam pelatihan Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia, program ketahanan pangan lewat pemanfaatan lahan produktif, serta pengawasan distribusi bantuan. Bahkan, Polri telah panen raya dengan hasil hingga 2,5 juta ton, dan memulai ekspor jagung sebanyak 20 ribu ton secara bertahap.