astakom Medan – Di tengah hiruk pikuk modernisasi Kota Medan, upaya untuk menjaga napas sejarah dan budaya tak pernah surut. Deretan bangunan tua, jejak peradaban lintas zaman, dan warisan budaya yang sarat makna kini kembali mendapat perhatian. Salah satu yang mengapresiasi langkah ini adalah Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Kota Medan, Tia Ayu Anggraini.
Baginya, revitalisasi kawasan bersejarah bukan sekadar proyek pembangunan kota, melainkan bentuk penghormatan terhadap warisan leluhur yang bisa menjadi motor penggerak ekonomi lokal.
Baca juga
“Ini bukan sekadar mempercantik kota, tetapi juga bagian dari mengenalkan kekayaan budaya dan sejarah Medan kepada dunia,” ujar Tia Ayu, Senin (30/6).
Pemerintah Kota Medan memang tengah giat melakukan pembenahan terhadap sejumlah ikon bersejarah: dari megahnya Istana Maimun, khidmatnya Masjid Raya Al-Mashun, keunikan arsitektur Rumah Tjong A Fie, hingga jejak peradaban kuno di Museum Kota Cina. Tak ketinggalan, kawasan Kesawan dengan bangunan kolonialnya pun turut disentuh program revitalisasi.
Tia Ayu melihat semua itu sebagai langkah strategis dalam menjadikan Medan sebagai salah satu destinasi wisata sejarah unggulan di Indonesia. Namun, ia juga mengingatkan bahwa pelestarian saja tidak cukup. Perlu dukungan infrastruktur, keterlibatan warga, dan transformasi digital untuk menunjang pengalaman wisata yang berkualitas.
“Upaya pelestarian warisan budaya dan sejarah juga harus dibarengi dengan peningkatan fasilitas pendukung wisata, seperti akses transportasi, informasi digital, serta penguatan kapasitas pelaku UMKM di sekitar kawasan wisata,” katanya.
Bagi politisi muda dari Gerindra ini, pengembangan pariwisata sejarah bukan hanya perkara estetika dan kebanggaan identitas, melainkan peluang riil untuk pertumbuhan ekonomi rakyat.
“Semakin banyak yang datang, semakin besar pula dampaknya bagi ekonomi warga, terutama pelaku usaha kecil di sektor kuliner, cinderamata, hingga homestay,” jelasnya.
Di balik revitalisasi bangunan dan narasi sejarah, ada harapan besar, agar warisan masa lalu tak hanya dikenang, tetapi juga menjadi bekal masa depan. Untuk itu, Fraksi Gerindra di DPRD Medan, kata Tia Ayu, akan terus mendorong kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta agar pengembangan wisata ini benar-benar berkelanjutan dan inklusif.
“Kota Medan memiliki potensi luar biasa. Sudah saatnya kekayaan sejarah dan budaya kita menjadi kebanggaan bersama yang juga memberi manfaat nyata bagi rakyat,” tutupnya.