Senin, 30 Jun 2025
Senin, 30 Juni 2025

Pakar Ungkap Bahaya Laten Gadget pada Tumbuh Kembang Anak

astakom, Jakarta – Guru Besar bidang Ilmu Psikologi Pendidikan Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Prof. Suciati mengungkap bahaya laten penggunaan gadget yang berlebihan terhadap tumbuh kembang anak.

Ia menyebut, tanpa pendampingan orang tua, akses bebas anak terhadap perangkat digital dapat menimbulkan kecanduan serius yang berdampak pada psikologis dan tumbuh kembang anak secara keseluruhan.

Prof. Suciati menjelaskan bahwa secara psikologis, anak-anak yang sedang dalam masa tumbuh kembang, fungsi kontrol diri dan logika berpikir mereka belum sepenuhnya terbentuk.

“Anak cenderung mengikuti insting kesenangan dan memilih hal-hal yang memberikan rasa nyaman atau hiburan, tanpa mempertimbangkan dampak jangka panjang,” ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip astakom.com, Senin (30/6).

Ia memaparkan bahwa tampilan visual yang menarik dan animasi interaktif pada berbagai aplikasi di gadget dapat merangsang hormon dopamin secara intens.

“Ketika anak diberi akses penuh terhadap gadget tanpa pengawasan, mereka berisiko tinggi menggunakannya secara berlebihan. Aplikasi-aplikasi dengan tampilan visual menarik, animasi interaktif, serta permainan menantang mampu merangsang hormon dopamin yang menimbulkan rasa senang dan adiktif,” jelas Prof. Suciati.

Menurutnya, kondisi tersebut dapat memicu berbagai gangguan psikologis, seperti onsentrasi terganggu, waktu tidur berkurang, dan motivasi belajar menurun drastis.

“Ketika tidak memegang gadget, anak cenderung merasa gelisah, kehilangan minat terhadap aktivitas fisik atau sosial, bahkan menolak berinteraksi dengan lingkungan sekitar,” tambahnya.

Dampak yang lebih jauh, ujar Suciati, adalah hilangnya kontrol terhadap waktu dan ketidakseimbangan dalam tanggung jawab anak sehari-hari.

“Jika sudah sampai pada tahap kecanduan, seorang anak bisa kehilangan kendali terhadap waktu. Aktivitas belajar diabaikan, tanggung jawab di rumah ditinggalkan, dan pemikiran tentang masa depan menjadi terabaikan,” katanya.

Lebih dari sekadar menimbulkan ketergantungan, kebiasaan tersebut juga disebut dapat menghambat perkembangan intelektual dan emosional anak secara menyeluruh, serta membentuk pola perilaku yang sulit diubah saat anak beranjak remaja atau dewasa.

Untuk itu, Prof. Suciati mengajak orang tua untuk lebih waspada terhadap dampak tersembunyi penggunaan gadget. Ia menegaskan bahwa peran pengawasan dan pendampingan tidak dapat ditawar, mengingat anak-anak belum mampu membatasi diri mereka sendiri.

Rubrik Sama :

Arab Saudi Tancap Gas Persiapkan Haji 2026

Meskipun penyelenggaraan Haji 1446 H/2025 M belum rampung sepenuhnya, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi sudah bergerak cepat menyusun langkah-langkah awal untuk penyelenggaraan Haji 2026.

Arab Saudi Soroti Kesehatan Jemaah Indonesia, Jadi Evaluasi Haji 2025

Wakil Menteri Haji dan Umrah (Wamenhaj) Arab Saudi, Abdul Fattah Mashat menyoroti pentingnya aspek kesehatan jemaah haji Indonesia sebagai salah satu fokus utama evaluasi penyelenggaraan haji 2025.

Indonesia Jadi Pilar Kesuksesan Penyelenggaraan Haji 2025

Indonesia kembali membuktikan perannya sebagai salah satu negara dengan kontribusi terbesar dalam penyelenggaraan haji, dimana 16 persen dari total jemaah haji internasional tahun ini berasal dari Indonesia.

TransJakarta MRT LRT Gratis di 1 Juli, HUT Bhayangkara ke-79

Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-79, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan tarif gratis untuk seluruh layanan transportasi publik utama seperti TransJakarta, MRT Jakarta, LRT Jakarta, dan LRT Jabodebek.
Cover Majalah

Update