Senin, 18 Agu 2025
Senin, 18 Agustus 2025

Pakar Ungkap Bahaya Laten Gadget pada Tumbuh Kembang Anak

astakom, Jakarta – Guru Besar bidang Ilmu Psikologi Pendidikan Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Prof. Suciati mengungkap bahaya laten penggunaan gadget yang berlebihan terhadap tumbuh kembang anak.

Ia menyebut, tanpa pendampingan orang tua, akses bebas anak terhadap perangkat digital dapat menimbulkan kecanduan serius yang berdampak pada psikologis dan tumbuh kembang anak secara keseluruhan.

Prof. Suciati menjelaskan bahwa secara psikologis, anak-anak yang sedang dalam masa tumbuh kembang, fungsi kontrol diri dan logika berpikir mereka belum sepenuhnya terbentuk.

“Anak cenderung mengikuti insting kesenangan dan memilih hal-hal yang memberikan rasa nyaman atau hiburan, tanpa mempertimbangkan dampak jangka panjang,” ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip astakom.com, Senin (30/6).

Ia memaparkan bahwa tampilan visual yang menarik dan animasi interaktif pada berbagai aplikasi di gadget dapat merangsang hormon dopamin secara intens.

“Ketika anak diberi akses penuh terhadap gadget tanpa pengawasan, mereka berisiko tinggi menggunakannya secara berlebihan. Aplikasi-aplikasi dengan tampilan visual menarik, animasi interaktif, serta permainan menantang mampu merangsang hormon dopamin yang menimbulkan rasa senang dan adiktif,” jelas Prof. Suciati.

Menurutnya, kondisi tersebut dapat memicu berbagai gangguan psikologis, seperti onsentrasi terganggu, waktu tidur berkurang, dan motivasi belajar menurun drastis.

“Ketika tidak memegang gadget, anak cenderung merasa gelisah, kehilangan minat terhadap aktivitas fisik atau sosial, bahkan menolak berinteraksi dengan lingkungan sekitar,” tambahnya.

Dampak yang lebih jauh, ujar Suciati, adalah hilangnya kontrol terhadap waktu dan ketidakseimbangan dalam tanggung jawab anak sehari-hari.

“Jika sudah sampai pada tahap kecanduan, seorang anak bisa kehilangan kendali terhadap waktu. Aktivitas belajar diabaikan, tanggung jawab di rumah ditinggalkan, dan pemikiran tentang masa depan menjadi terabaikan,” katanya.

Lebih dari sekadar menimbulkan ketergantungan, kebiasaan tersebut juga disebut dapat menghambat perkembangan intelektual dan emosional anak secara menyeluruh, serta membentuk pola perilaku yang sulit diubah saat anak beranjak remaja atau dewasa.

Untuk itu, Prof. Suciati mengajak orang tua untuk lebih waspada terhadap dampak tersembunyi penggunaan gadget. Ia menegaskan bahwa peran pengawasan dan pendampingan tidak dapat ditawar, mengingat anak-anak belum mampu membatasi diri mereka sendiri.

Rubrik Sama :

Berbaju Kurung dan Bertanjak Melayu, Prabowo Jadi Inspektur Upacara Penurunan Bendera Merah Putih

astakom.com, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto kembali menjadi Inspektur Upacara dalam acara penurunan bendera Merah Putih, di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Sabtu...

Makna Baju Adat yang Dikenakan Prabowo dalam Upacara HUT ke-80 RI

astakom.com, Jakarta – Pakaian yang dikenakan seorang pemimpin selalu mengundang perhatian publik lantaran ia memiliki maknanya tersendiri. Apalagi, jika pakaian itu dikenakan dalam sebuah...

Paviliun Indonesia di Expo 2025 Osaka Catatkan Rekor Pengunjung Harian Tertinggi

astakom.com, Jakarta – Paviliun Indonesia di Expo 2025 Osaka mencatat pencapaian luar biasa dengan rekor kunjungan tertinggi pada 13 Agustus 2025, yakni 30.580 pengunjung...

Gen Z Hidupkan Kembali Kalender Jawa Weton di Era Digital

Astakom.com, Jakarta – Malam Jumat Kliwon, timeline TikTok dan Instagram penuh dengan konten tentang weton. Dari ramalan jodoh, hari baik untuk memulai bisnis, hingga...

Terkini

Viral

Videos