astakom, Jakarta – Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar menyerukan peran aktif masyarakat dalam membantu menjodohkan sesama, terutama mereka yang sudah memasuki usia menikah namun belum menemukan pasangan.
Dalam pandangannya, menjadi makcomblang bukan hanya kegiatan sosial biasa, tetapi memiliki nilai spiritual yang tinggi, dimana pahala yang didapat setara dengan membangun masjid.
Baca juga
Hal ini disampaikannya saat menghadiri acara Nikah Massal yang diikuti oleh 100 pasangan, sebagai rangkaian acara peringatan Tahun Baru Hijriah bertajuk ‘Peaceful Muharram’ di Masjid Istiqlal, Jakarta, Sabtu (28/6).
Dalam sambutannya, Nasaruddin menekankan bahwa pernikahan adalah bagian dari ajaran Rasulullah SAW. Setiap makhluk diciptakan berpasangan, sehingga menyegerakan pernikahan bagi yang sudah siap merupakan langkah yang disarankan dalam Islam.
“Segala sesuatu diciptakan berpasangan. Maka siapa yang sudah siap, segerakanlah menikah. Dan bagi yang belum memiliki pasangan, peran makcomblang sangat penting. Itu pekerjaan yang mulia, bahkan pahalanya bisa setara dengan membangun masjid,” ujarnya, dikutip astakom.com, Sabtu (28/6).
Pernyataan tersebut sontak menjadi perhatian para hadirin, mengingat fenomena menurunnya angka pernikahan di kalangan usia muda beberapa tahun terakhir. Biaya hidup yang tinggi, ketidakstabilan ekonomi, serta perubahan pola sosial disebut-sebut sebagai faktor utama.
Menag menyampaikan bahwa peran makcomblang tidak boleh dianggap remeh, bahkan bisa menjadi solusi nyata dalam menghadapi tantangan sosial tersebut. Dalam pandangannya, membantu seseorang menikah bukan hanya tentang menjodohkan dua individu, tapi juga membangun fondasi keluarga yang menjadi pilar bangsa.
“Jangan ragu mengambil peran itu. Jika kita tahu ada dua orang yang sama-sama belum menikah, bantu pertemukan mereka. Itu kontribusi nyata dalam ibadah sosial,” tutur pria yang juga Imam Besar Masjid Istiqlal tersebut.
Selain soal makcomblang, Menag juga menyampaikan pesan penting lainnya seputar dinamika rumah tangga, pentingnya pencatatan pernikahan, serta rencana pemerintah melanjutkan program nikah massal untuk ribuan pasangan di seluruh Indonesia.
Acara nikah massal kali ini tidak hanya memfasilitasi akad nikah, tetapi juga menyediakan bantuan modal usaha sebesar Rp2,5 juta per pasangan dari BAZNAS, fasilitas hotel, serta bimbingan pasca-nikah. Negara, kata Menag, hadir bukan hanya dalam urusan hukum, tetapi juga dalam kehidupan riil warganya.
Dengan seruan ini, Kementerian Agama (Kemenag) berharap masyarakat tidak hanya melihat pernikahan sebagai urusan pribadi, tetapi juga sebagai tanggung jawab bersama. “Kalau kita bisa bantu orang lain menikah, kita bantu mereka membuka pintu berkah,” pungkas Menag.