astakom, Jakarta – Tenaga Ahli Utama Bidang Ekonomi Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) RI, Fithra Faisal Hastiadi menyampaikan, bahwa jalan ekonomi yang diambil oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto bukan sosialis maupun liberalis.
Dia menegaskan, bahwa jalan ekonomi yang diambil Prabowo adalah ekonomi jalan tengah, yang memadukan prinsip kemakmuran dan kesejahteraan.
Baca juga
“Jalan ekonomi yang kita ambil adalah ekonomi jalan tengah, kita mengambil kesejahteraan dari sosialisme, tapi kita mengambil prinsip kemakmuran dari liberal, dijadikan satu yakni ekonomi Pancasila,” ujarnya dalam diskusi Double Check, dikutip astakom.com, Sabtu (28/6).
Fithra mengatakan, Presiden Prabowo beberapa kali menyampaikan, bahwa perekonomian Indonesia tumbuh 5 persen. Namun di sisi lain, masih banyak warga yang berada di garis kemiskinan.
“Artinya pertumbuhan ekonomi belum inklusif kita hanya menyaksikan pembangunan di Indonesia, artinya ada pembangunan gedung tinggi, rakyat hanya jadi penonton,” ujarnya.
Melihat hal itu, pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto terus berkomitmen untuk menjadikan masyarakat sebagai elemen utama pembangunan nasional.
Ia mengatakan,.pemerintah terus berupaya maksimal untuk meningkatkan partisipasi masyarakat segala aspek perekonomian.
“Jadi kita meningkatkan kesempatan masyarakat untuk berpartisipasi secara ekonomi, meningkatkan peluang ekonomi bagi masyarakat sehingga dia bisa bekerja,” ucapnya.
Bagi pemerintah, lanjut Fithra, lapangan kerja merupakan hal yang penting bagi masyarakat. Sebab dengan adanya pekerjaan, dapat meningkatkan harkat dan martabat masyarakat Indonesia.
“Karena ketika dia bekerja, maka pemerintah tujuannya adalah meningkatkan harkat dan martabat masyarakat,” tukasnya.