Sabtu, 16 Agu 2025
Sabtu, 16 Agustus 2025

Bukan Pintar, Menag Ungkap Syarat Ideal Pemimpin

astakom, Jakarta – Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar menegaskan bahwa kepintaran bukanlah syarat utama untuk menjadi seorang pemimpin.

Hal itu disampaikan Menag saat memberikan tausiyah dalam rangkaian acara peringatan Tahun Baru Islam 1447 Hijriah bertajuk ‘Peacefull Muharram’ di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (27/6).

Dalam tausiyahnya, Menag justru menekankan pentingnya karakter emosional sebagai syarat utama menjadi seorang pemimpin. Hal itu merujuk pada nilai-nilai yang tertuang dalam Al-Qur’an.

“Kepintaran itu tidak berbanding lurus dengan prestasi dan perkembangan company atau institusi. Karakter emosional yang penting untuk dipilih dan yang disyaratkan Tuhan,” ujar Menag, dikutip astakom.com, Sabtu (28/6).

Pernyataan Menag tersebut mematahkan paradigma umum di masyarakat, yang cenderung menjadikan kepintaran sebagai tolok ukur utama dalam memilih seorang pemimpin.

Dengan merujuk pada ayat Al-Qur’an dalam surat Al-Qashash ayat 26, Menag menyebutkan dua syarat kepemimpinan yang ideal, yakni al-qawwiyu (kuat) dan al-amin (dapat dipercaya).

“Untuk diangkat menjadi pimpinan itu syaratnya ada dua, yakni Al-qawwiyu dan Al-Amin,” tegasnya.

Ia menjelaskan bahwa Al-qawwiyu berarti orang yang tangguh, tegar, dan memiliki keteguhan dalam menghadapi tantangan. Sementara Al-Amin adalah sosok yang amanah dan dapat dipercaya, yang dalam bahasa Arab berasal dari kata ‘amin’ yang berarti aman.

“Orang yang amanah pasti aman, karena mereka adalah orang yang beriman, dan orang itulah disebut Al-amin,” lanjutnya.

Pernyataan tersebut disampaikan di hadapan ratusan anak muda dari kalangan Gen-Z yang memadati Masjid Istiqlal. Menag mengaku terharu melihat perubahan wajah masjid yang kini semakin dipenuhi generasi muda.

“Beberapa waktu lalu, Istiqlal hanya dipenuhi pensiunan menanti kematian. Tapi, dekade terakhir ini justru terbalik, diisi oleh calon-calon penghuni surga lebih awal (pemuda),” ungkapnya.

Kegiatan tersebut juga diselingi sesi dialog antara peserta tausiyah.dan Menag. Salah satu peserta, Surya Airlangga dari MAN 19 Jakarta Selatan, menanyakan bagaimana menjaga keseimbangan antara kecerdasan intelektual dan spiritual bagi Gen-Z ke depan.

Menag pun menjawab. “Innaa ‘amalun binniyyah. Kalau ingin hidupnya terang benderang ciptakan algoritma hidup dan sosial media terang, kalau terbiasa gelap maka algoritmanya juga gelap. Jaga pergaulan serta pilih guru yang terbaik,” jawab Nasaruddin.

Selain para pemuda dari Gen Z, acara Peaceful Muharam juga dihadiri oleh sejumlah tokoh publik seperti Gus Romzy, Koh Dennis Lim, dan Angelina Sondakh.

Kehadiran mereka menambah warna dalam perayaan Tahun Baru Hijriyah yang dikemas dengan suasana yang damai, inspiratif, dan kekinian, sesuai dengan semangat generasi muda saat ini.

Rubrik Sama :

Di Tengah Padatnya Agenda DPR, Novita Wijayanti Raih Gelar Doktor Cum Laude dalam 3 Tahun

astakom.com, Jakarta, — Anggota DPR RI, Novita Wijayanti, resmi meraih gelar Doktor Ilmu Manajemen dan Bisnis dari Universitas Persada Indonesia YAI (UPI YAI). Ia berhasil...

Diplomasi Kreatif Indonesia-Singapura: Jumbo, Si Juki, dan Milk Mocha Bear Jadi Duta

astakom, Singapura – Kampanye diplomasi kreatif antara Indonesia dengan Singapura menampilkan kekayaan budaya, produk kreatif, dan destinasi Indonesia di Singapura. Kampanye ini menandai 58 tahun...

Pacu Jalur: Sebuah Tradisi Budaya Lokal yang Jadi Magnet dan Sorotan Dunia

astakom.com, Jakarta – Tradisi budaya lokal Riau, Pacu Jalur, kembali menjadi sorotan. Bukan hanya di dalam negeri, tapi hingga ke kancah internasional. Pacu Jalur merupakan...

Pink Beach Pulau Komodo Dinobatkan Sebagai Pantai Terindah di Dunia 2025

astakom.com, Jakarta – Pantai Pink di Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT), terpilih sebagai pantai terbaik di dunia menurut para pakar perjalanan. Mereka memilih...

Terkini

Viral

Videos