astakom, Jakarta – Komunitas Mario Kart World tengah bergolak setelah Nintendo menghapus salah satu trik andalan pemain untuk mendapatkan balapan tiga putaran standar secara online. Update terbaru gim eksklusif Switch 2 itu, versi 1.1.2 yang dirilis 25 Juni, membawa perubahan kecil namun berdampak besar bagi para penggemar fanatik.
Dalam catatan pembaruan, hanya ada sedikit poin yang dicantumkan. Namun satu yang paling menyita perhatian berbunyi: “Penyesuaian kursus yang dipilih secara ‘Acak’ dalam pemilihan kursus berikutnya pada mode ‘VS Race’ nirkabel.” Bagi komunitas, kalimat ini adalah kode halus dari Nintendo: “Kalian bermain dengan cara yang salah.”
Trik yang kini dinonaktifkan itu sebenarnya merupakan jalan keluar bagi pemain yang ingin menikmati balapan klasik tiga putaran di lintasan favorit mereka.
Di Mario Kart World, lintasan dibagi menjadi dua jenis: trek klasik seperti Mario Bros. Circuit atau Bowser’s Castle, dan jalur penghubung antar lintasan dalam dunia terbuka.
Sayangnya, jalur penghubung ini kerap dianggap membosankan dan mengganggu ritme permainan oleh sebagian besar pemain kompetitif.
Solusinya? Pemain di lobi online memilih opsi “random” untuk lintasan, yang secara otomatis mengarahkan ke balapan tiga putaran klasik.
Trik ini jadi populer, bahkan menjadi bahan meme di kalangan komunitas. Namun, seperti dikutip dari Kotaku dan diamini oleh para pemain di Reddit, Nintendo hanya butuh waktu sekitar seminggu untuk “menarik rem darurat” dan menghapus trik tersebut.
“Kenapa Nintendo merusak fitur yang justru bikin nyaman pemainnya?” tulis seorang pengguna Reddit yang kecewa. Pemain lain menambahkan secara sarkastik, “Kalian akan bermain sesuai yang Nintendo inginkan, dan kalian akan menyukainya!”
Kekecewaan pun merebak. Komunitas mulai menyarankan sesama pemain untuk mengirim masukan langsung lewat pengaturan profil di Switch 2. Sebagian lainnya beralih ke Discord untuk mencari private lobby yang lebih stabil dan bisa menghindari “kekacauan lintasan” di quickplay.
Tidak sedikit pula yang berseloroh bahwa jika game ini ada di Steam, pasti sudah dibanjiri ulasan negatif (review bombed).
Sebagaimana dikutip Astakom dari Kotaku, nostalgia akan platform lama seperti Miiverse pun mencuat. “Kalau Miiverse masih ada, pasti sudah ramai dengan gambar protes dan postingan marah dari pemain,” tulis seorang pengguna.
Sejauh ini, belum ada tanggapan resmi dari Nintendo terkait protes komunitas. Namun, sejarah menunjukkan perusahaan ini jarang sekali mengubah arah kebijakan hanya karena tekanan dari pemain.
Tinggal menunggu waktu untuk melihat apakah komunitas Mario Kart World bisa kembali menemukan celah, atau harus menerima kenyataan bahwa Nintendo ingin mereka bermain sesuai ‘aturan main’ resminya.