astakom, Jakarta – Ketua The Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell menyatakan bahwa bank sentral belum merasa perlu untuk memangkas suku bunga dalam waktu dekat, meskipun tekanan inflasi tampak lebih moderat.
Hal ini disampaikan Powell dalam kesaksian di hadapan Komite Perbankan Senat AS, yang berlangsung di hari kedua, Rabu (25/6) waktu setempat.
Baca juga
“Saya tidak berpikir kita perlu terburu-buru,” kata Powell dengan penuh percaya diri, dikutip astakom.com, Kamis (26/6).
Ia menegaskan bahwa The Fed belum akan mengambil langkah pemangkasan, sebelum ada kejelasan mengenai arah inflasi ke depan, yang bisa saja meningkat akibat kebijakan kenaikan tarif impor yang ditetapkan Presiden AS, Donald Trump.
“Fed tidak akan merasa nyaman memangkas suku bunga sampai para pejabat melihat apakah harga mulai naik dan apakah proses itu menunjukkan tanda-tanda menjadi lebih persisten,” ujarnya.
Powell menyebut bahwa tanda-tanda tersebut baru bisa terlihat dalam waktu dekat pada musim panas nanti, yakni pada Juni dan Juli 2025.
Namun begitu, inflasi tidak akan langsung terlihat lantaran Trump masih memberlakukan penundaan kenaikan tarif impor tinggi yang ditetapkan ke banyak negara, hingga tenggat waktu 9 Juli mendatang.
Di sisi lain, pemerintah juga belum menentukan, apakah pemerintah Trump akan menerapkan pungutan impor yang lebih tinggi pada lebih banyak negara, atau tetap pada tarif dasar yang sebesar 10 persen.
Ketidakpastian ini menjadi salah satu faktor penting yang mempengaruhi kehati-hatian The Fed dalam menentukan arah moneternya. Namun Bank sentral negeri Paman Sam itu tidak menutup kemungkinan untuk memangkas suku bunga lebih cepat.
“Saya pikir jika ternyata tekanan inflasi tetap terkendali, kita akan sampai pada titik di mana kita akan memangkas suku bunga lebih cepat,” tandasnya.
Sebagaimana diketahui, The Fed telah menahan suku bunga acuan di kisaran 4,25 hingga 4,5 persen sejak Desember 2024, meskipun Presiden Donald Trump mendesak agar dilakukan pemangkasan segera dan besar-besaran.
Proyeksi ekonomi terbaru menunjukkan bahwa sebagian besar pembuat kebijakan memperkirakan pemotongan suku bunga setengah poin hingga akhir tahun ini. Namun, terdapat perbedaan pandangan di antara para pejabat.
Dari 19 pembuat kebijakan, tujuh diantaranya tidak melihat perlunya pemotongan suku bunga tahun ini, sedangkan sepuluh lainnya memperkirakan akan ada dua atau lebih penurunan suku bunga.
Sementara itu, investor saat ini memperkirakan pemangkasan akan terjadi pada pertemuan September dan Desember, namun suku bunga diperkirakan tetap pada level saat ini dalam pertemuan berikutnya pada 29–30 Juli.