Kamis, 26 Jun 2025
Kamis, 26 Juni 2025

Kursi Dubes AS Masih Kosong, DPR Tunggu Nama Calon dari Pemerintah

astakom, Jakarta – Pemerintah Indonesia disebut telah mengantongi nama-nama calon duta besar (Dubes) untuk sejumlah pos penting yang saat ini masih kosong, termasuk posisi strategis Dubes RI untuk Amerika Serikat (AS). Hal ini diungkapkan oleh Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, Rabu (25/6).

Menurut Dasco, nama-nama calon dubes tersebut tinggal menunggu proses pengiriman resmi ke DPR untuk mendapatkan persetujuan.

“Saya belum tahu kapan nama-namanya dikirim ke DPR, karena besok kami baru akan Rapim (rapat pimpinan) dan Bamus (Badan Musyawarah) setelah masa sidang dimulai,” ujar Dasco dalam keterangannya seperti yang dikutip astakom.com.

Dasco juga mengonfirmasi bahwa dirinya sudah mengetahui nama-nama tersebut, namun enggan membeberkan lebih lanjut. Ia menyebut nantinya para calon akan menjalani uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) secara tertutup di Komisi I DPR.

Selain posisi Dubes RI di Washington DC, Indonesia juga belum menempatkan perwakilan tetap di Jerman dan di lembaga multilateral seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Kekosongan di sejumlah pos strategis ini menuai sorotan dari berbagai pihak, termasuk dari kalangan diplomat senior.

Dino Patti Djalal, mantan Wakil Menteri Luar Negeri, mengingatkan pentingnya pengisian cepat pos-pos diplomatik tersebut. Menurutnya, Indonesia tidak bisa menunda-nunda mengingat situasi global yang semakin tidak stabil.

“Indonesia akan kesulitan berdiplomasi secara efektif di garis depan jika pos-pos duta besar belum terisi,” tegasnya.

Posisi Duta Besar RI untuk Amerika Serikat telah kosong sejak Juli 2023 setelah Rosan Roeslani mengakhiri masa tugasnya dan kini menjabat sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, sekaligus Kepala BPI Danantara Indonesia. Rosan merupakan Dubes RI untuk AS ke-21 yang menjabat pada periode 2021–2023.

Sementara itu, KBRI Berlin saat ini dipimpin oleh Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) Fajar Wirawan Harijo setelah ditinggal Arief Havas Oegroseno, yang kini menjabat sebagai Wakil Menteri Luar Negeri sejak Desember 2024.

Dengan meningkatnya tantangan global seperti perang, krisis ekonomi, dan konflik geopolitik, keberadaan duta besar di negara-negara kunci menjadi semakin vital untuk menjaga posisi diplomatik dan kepentingan nasional Indonesia di tingkat internasional.

Rubrik Sama :

IDXCarbon dan ETF Tumbuh Signifikan, BEI Percepat Transisi Menuju Bursa Masa Depan

Bursa Efek Indonesia (BEI) terus menegaskan perannya sebagai pionir transformasi pasar keuangan nasional. Lewat inovasi pada instrumen hijau dan teknologi digital, BEI mempercepat langkah menuju bursa masa depan yang lebih berkelanjutan dan efisien.

Jabat Ketum HKTI, Sudaryono Tegaskan Tak Pernah Lelah Mengabdi untuk Pertanian RI

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono menegaskan komitmennya yang tak main-main dalam mengabdikan diri untuk dunia pertanian Indonesia.

Kemenag Serius Wujudkan 1.000 Masjid Ramah Disabilitas dan Lansia

Kementerian Agama (Kemenag) RI menunjukkan keseriusannya untuk mewujudkan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dalam menciptakan ruang ibadah yang ramah bagi penyandang disabilitas dan lanjut usia (lansia).

Perkuat Sistem Asuransi, Prabowo ingin Masyarakat Kurang Mampu Dapat Layanan Kesehatan

astakom, Sanur - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan pentingnya memperkuat sistem asuransi kesehatan nasional agar seluruh lapisan masyarakat, termasuk yang kurang mampu, dapat...
Cover Majalah

Update