Sabtu, 11 Okt 2025
Sabtu, 11 Oktober 2025

WhatsApp Dilarang DPR AS Karena Alasan Keamanan, Meta Beri Tanggapan Keras

astakom, Washington, D.C. – Aplikasi pesan instan WhatsApp resmi dilarang oleh DPR Amerika Serikat untuk digunakan di perangkat milik pemerintah. Keputusan ini diambil karena kekhawatiran terhadap Keamanan Data dan kurangnya transparansi dalam sistem perlindungan informasi pengguna.

Larangan ini diumumkan oleh Chief Administrative Officer (CAO) DPR AS dalam sebuah memo internal. CAO menyebut WhatsApp sebagai aplikasi berisiko tinggi setelah ditinjau oleh Office of Cybersecurity.

“Kantor Keamanan Siber menilai WhatsApp berisiko tinggi bagi pengguna karena kurangnya transparansi dalam perlindungan data, tidak adanya enkripsi data yang disimpan, serta potensi risiko keamanan lainnya,” tulis CAO dalam memo tersebut, dikutip Astakom dari laporan Axios.

Larangan ini berlaku untuk semua versi WhatsApp, termasuk:

  • Aplikasi seluler

  • Aplikasi desktop

  • WhatsApp Web

Menanggapi larangan ini, Meta selaku pemilik WhatsApp menyatakan keberatannya. Mereka menegaskan bahwa pesan di WhatsApp sudah terenkripsi end-to-end secara default, sehingga keamanan tetap terjaga.

“Kami sangat tidak setuju dengan karakterisasi yang disampaikan oleh Chief Administrative Officer DPR,” ujar Andy Stone, Direktur Komunikasi Meta, melalui akun resmi di platform X.

“Kami tahu anggota dan staf DPR menggunakan WhatsApp secara rutin, dan kami berharap mereka bisa bergabung secara resmi seperti anggota Senat.”

CAO merekomendasikan sejumlah aplikasi lain yang dianggap lebih aman untuk digunakan oleh staf DPR, antara lain:

  • Microsoft Teams

  • Wickr (Amazon)

  • Signal

  • Apple iMessage & FaceTime

WhatsApp menjadi aplikasi terbaru yang dilarang DPR AS setelah TikTok, ChatGPT, dan DeepSeek. Semua aplikasi tersebut dinilai memiliki potensi risiko terhadap keamanan informasi negara.

Menariknya, larangan ini muncul hanya beberapa hari setelah WhatsApp mengumumkan rencana menghadirkan iklan dalam aplikasinya untuk strategi monetisasi. Pihak WhatsApp menekankan bahwa iklan tersebut tidak akan mengorbankan privasi pengguna.

Ikuti perkembangan berita terkini ASTAKOM di GOOGLE NEWS

Feed Update

Lindungi Data Rakyat, Badan PDP Akan Berada di Bawah Komando Presiden

astakom.com, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam) mendorong percepatan pembentukan Badan Pelindungan Data Pribadi (Badan PDP) sebagai langkah strategis memperkuat...

Apple Buka Pre-Order iPhone 17 Series di Indonesia Mulai 10 Oktober, Ini Daftar Harganya

astakom.com, Jakarta - Penantian para penggemar Apple di Indonesia akhirnya berakhir. Mulai Jumat, 10 Oktober 2025, masyarakat sudah bisa melakukan pre-order untuk lini iPhone...

7 Tips Ampuh Atasi Memori HP Penuh, Dijamin Gak Lemot Lagi!

astakom.com, Jakarta - Siapa yang nggak pernah panik saat muncul notifikasi memori hampir penuh di layar HP? Masalah ini sering banget dialami banyak orang,...

Anak Indonesia Berprestasi di Ajang Robotik Internasional Malaysia

astakom.com, Kuala Lumpur — Senyum sumringah itu tak pernah lepas dari wajah mungil Ibra Haziq Hamizan. Seorang anak berusia 7 tahun ini baru saja...

Review GadgetIn: iPhone 17 Pro Bawa Desain Baru dan Kamera Zoom Canggih

astakom.com, Jakarta - Antusiasme pecinta gadget di Indonesia kembali meningkat setelah kanal teknologi populer, GadgetIn, merilis video unboxing sekaligus review awal iPhone 17 dan...

Apresiasi Techno Fest Turki 2025, Menperin: Bangkitkan Semangat Anak Muda atas Sains, Teknologi dan Industri

astakom.com, Jakarta – Menteri Perindustrian (Menperin) Republik Indonesia, Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan festival teknologi berskala internasional yang menampilkan kemajuan teknologi Turki....

Viral