Minggu, 28 Sep 2025
Minggu, 28 September 2025

WhatsApp Dilarang DPR AS Karena Alasan Keamanan, Meta Beri Tanggapan Keras

astakom, Washington, D.C. – Aplikasi pesan instan WhatsApp resmi dilarang oleh DPR Amerika Serikat untuk digunakan di perangkat milik pemerintah. Keputusan ini diambil karena kekhawatiran terhadap keamanan data dan kurangnya transparansi dalam sistem perlindungan informasi pengguna.

Larangan ini diumumkan oleh Chief Administrative Officer (CAO) DPR AS dalam sebuah memo internal. CAO menyebut WhatsApp sebagai aplikasi berisiko tinggi setelah ditinjau oleh Office of Cybersecurity.

“Kantor Keamanan Siber menilai WhatsApp berisiko tinggi bagi pengguna karena kurangnya transparansi dalam perlindungan data, tidak adanya enkripsi data yang disimpan, serta potensi risiko keamanan lainnya,” tulis CAO dalam memo tersebut, dikutip Astakom dari laporan Axios.

Larangan ini berlaku untuk semua versi WhatsApp, termasuk:

  • Aplikasi seluler

  • Aplikasi desktop

  • WhatsApp Web

Menanggapi larangan ini, Meta selaku pemilik WhatsApp menyatakan keberatannya. Mereka menegaskan bahwa pesan di WhatsApp sudah terenkripsi end-to-end secara default, sehingga keamanan tetap terjaga.

“Kami sangat tidak setuju dengan karakterisasi yang disampaikan oleh Chief Administrative Officer DPR,” ujar Andy Stone, Direktur Komunikasi Meta, melalui akun resmi di platform X.

“Kami tahu anggota dan staf DPR menggunakan WhatsApp secara rutin, dan kami berharap mereka bisa bergabung secara resmi seperti anggota Senat.”

CAO merekomendasikan sejumlah aplikasi lain yang dianggap lebih aman untuk digunakan oleh staf DPR, antara lain:

  • Microsoft Teams

  • Wickr (Amazon)

  • Signal

  • Apple iMessage & FaceTime

WhatsApp menjadi aplikasi terbaru yang dilarang DPR AS setelah TikTok, ChatGPT, dan DeepSeek. Semua aplikasi tersebut dinilai memiliki potensi risiko terhadap keamanan informasi negara.

Menariknya, larangan ini muncul hanya beberapa hari setelah WhatsApp mengumumkan rencana menghadirkan iklan dalam aplikasinya untuk strategi monetisasi. Pihak WhatsApp menekankan bahwa iklan tersebut tidak akan mengorbankan privasi pengguna.

Feed Update

Google Gemini 2.5 Flash Image Bikin Tren Action Figure AI Meledak di Medsos

astakom.com, Jakarta - Media sosial belakangan ini ramai dipenuhi dengan tren baru: action figure digital buatan AI. Banyak kreator memamerkan figur miniatur hiper-realistis yang...

AI Ubah Wajah Perfilman, Lebih Efisien Tapi Jadi Tantangan Etika dan Profesi Kreatif

astakom.com, Yogyakarta – Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) semakin merambah ke berbagai sektor, termasuk industri kreatif dan perfilman. Jika sebelumnya produksi film identik...

Ancaman Q-Day: Dunia Digital Hadapi Transisi Kriptografi Pasca-Kuantum

astakom.com, Jakarta – Para pakar keamanan siber memperingatkan bahwa dunia digital tengah berpacu dengan waktu menghadapi ancaman Q-Day, yaitu saat komputer kuantum mampu membobol...

Sri Mulyani Bantah Sebut Guru sebagai Beban Negara, Ngaku Jadi Korban Deepfake

astakom.com, Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati meluruskan isu yang menuding dirinya menyebut guru sebagai beban negara. Klarifikasi ini disampaikan Sri Mulyani...

Deretan Game Besar yang Akan Rilis: GTA VI, Metal Gear Solid Delta, hingga Assassin’s Creed Hexe

Astakom.com, Jakarta – Jika paruh pertama 2025 sudah menghadirkan game-game terbaik, maka sisa tahun ini hingga 2026 dipastikan akan menjadi ajang rilis besar yang...

Game Terbaik 2025: Dari Death Stranding 2 hingga Elden Ring: Nightreign

Astakom.com, Jakarta - Tahun 2025 baru berjalan delapan bulan, namun sejumlah judul game sudah mencuri perhatian gamer dan kritikus. Dari sekuel megah karya Hideo...

Viral

Videos