astakom, Jakarta – Indeks saham di bursa Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Senin (23/6), dipicu oleh turunnya harga minyak mentah dan meredanya kecemasan pasar terhadap konflik geopolitik antara Amerika Serikat (AS) dan Iran.
Ketegangan yang sempat meningkat setelah Iran meluncurkan serangan balasan ke pangkalan militer AS di Qatar, mendadak mereda setelah Presiden AS, Donald Trump mengumumkan rencana gencatan senjata dengan Iran, maupun Israel.
Baca juga
“Hal ini mendorong tekanan jual pada minyak mentah karena diperkirakan tidak akan ada gangguan produksi secara signifikan akibat konflik,” ujar Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim dalam riset hariannya, dikutip astakom.com, Selasa (24/6).
Penurunan ini tercermin dari harga minyak West Texas Intermediate (WTI) yang anjlok sekitar 7 persen, dari sebelumnya sempat menyentuh USD78 per barel menjadi USD68 per barel.
Turunnya harga minyak turut menekan ekspektasi inflasi global. Imbal hasil obligasi pemerintah AS (U.S. 10-year Bond Yield) turun sebesar 3,9 basis poin menjadi 4,336 persen.
Penurunan ekspektasi inflasi juga seiring dengan munculnya wacana pelonggaran kebijakan moneter oleh Bank Sentral AS, The Federal Reserve (The Fed).
“Beberapa pejabat The Fed menyatakan siap menurunkan suku bunga pada Juli jika inflasi terus terkendali,” pungkas Ratna.