Minggu, 10 Agu 2025
Minggu, 10 Agustus 2025

Kemenperin-YBI Angkat Potensi Batik Tulis Merawit Cirebon pada GBN 2025

astakom, Cirebon – Kementerian Perindustrian bersama Yayasan Batik Indonesia (YBI) terus mendorong potensi industri batik dalam negeri agar semakin dikenal dan diminati oleh seluruh kalangan masyarakat.

Hal ini dilakukan mengingat Industri batik nasional memiliki keragaman dan keunikan yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

“Keragaman identitas batik di Nusantara meliputi berbagai aspek mulai dari motif, warna, bahan baku, hingga teknik pembuatan. Ini yang menjadi potensi kita untuk terus mengembangkannya,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Reni Yanita dalam keterangannya di Jakarta, Senin (23/6).

Dirjen IKMA mengemukakan, salah satu daerah yang memiliki sentra industri batik terkemuka adalah Kabupaten Cirebon.

“Di Cirebon ada Sentra Batik Trusmi, yang merupakan kawasan industri kecil dengan lebih dari 600 perajin dan pelaku usaha batik yang tersebar di Desa Trusmi Wetan dan Trusmi Kulon, Kecamatan Plered,” ungkapnya.

Adapun berbagai jenis batik khas unggulan Kota Udang ini di antaranya batik mega mendung, waleran, dan merawit.

“Batik Merawit Cirebon merupakan sebuah teknik membatik tulis khas Cirebon yang memerlukan ketelitian dalam penggambaran isian motif atau isen-isen menggunakan canting berujung sangat kecil,” jelas Reni.

Teknik pelilinan di batik merawit ini akan menghasilkan celah garis tipis dan tidak terputus sehingga ketika kain diberi warna akan menghasilkan garis tipis atau wit dengan warna yang lebih gelap dibandingkan dengan warna latarnya.

“Ciri khas ini menjadi keunikan utama dari batik tulis merawit, sekaligus mencerminkan keterampilan tinggi para perajin di Sentra IKM Batik Trusmi,” imbuhnya.

Keunikan tersebut yang menjadi dasar ditetapkannya Batik Tulis Merawit Cirebon sebagai komoditas produk batik yang mendapatkan Sertifikat Indikasi Geografis (IG) pada tahun 2024.

Sebelumnya, Dirjen IKMA melakukan kunjungan kerja ke Sentra Batik Trusmi dalam rangka mendukung persiapan Gelar Batik Nusantara (GBN) 2025 yang akan mengangkat Batik Tulis Merawit Cirebon sebagai ikon utama.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Yayasan Batik Indonesia (YBI) pada 6–10 Agustus 2025, akan digelar di Pasaraya Blok M, Jakarta, dengan tema “Bangga Berbatik”.

Upaya ini sebagai langkah strategis dalam memacu pengembangan industri batik di dalam negeri agar semakin digemari oleh konsumen domestik maupun menembus pasar ekspor.

“Industri batik nasional mencatat nilai ekspor sebesar USD7,63 juta pada triwulan I tahun 2025, dengan tujuan ekspor utama ke Jepang, Amerika Serikat, dan negara-negara Eropa.

“Batik Cirebon, termasuk yang dari Trusmi, menjadi salah satu kontributor penting dalam rantai pasok ekspor batik nasional, baik dalam bentuk kain maupun produk jadi seperti produk apparel dan home décor,” pungkas Reni.

Rubrik Sama :

Saat UMKM Wastra Nusantara Jadi Penjaga Alam dan Penopang Ekonomi

astakom, Jakarta - Cikal bakal usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) telah lama melekat erat dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Para pengusaha UMKM Wastra Nusantara yang...

Sekolah Rakyat Berasrama, Upaya Pemerintah Selamatkan Anak dari Lingkar Kemiskinan

Menteri Sosial (Mensos) RI, Saifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul mengungkap alasan mengapa Sekolah Rakyat dirancang dengan sistem berasrama.

Sejarah Pilu di Balik Keseruan Lomba Balap Karung 17 Agustus

Di balik gelak tawa dan serunya aksi peserta melompat-lompat dalam karung goni pada perayaan Hari Kemerdekaan RI yang digelar setiap tanggal 17 Agustus, tersimpan sejarah pilu dari permainan rakyat, apa lagi kalau bukan balap karung.

OJK Ungkap Rekening Korban Scam Bisa Terkuras Hanya dalam 12 Menit

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan fakta mencengangkan terkait kejahatan siber, khususnya kejahatan scamming yang belakangan ini menghantui masyarakat.

Terkini

Viral

Videos