Selasa, 24 Jun 2025
Selasa, 24 Juni 2025

Dorong Kopontren Jadi Sekunder Kopdes Merah Putih, Wamenkop: Jadi Bagian Ekosistem

astakom, Pasuruan – Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono mendorong Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) yang sudah maju dan sukses bisa menjadi sekunder bagi langkah bisnis Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih ke depan.

“Harapannya, Kopontren ke depan bisa menjadi koperasi yang bagus dan bisa menjadi tempat bagi keberadaan Kopdes/Kel Merah Putih,” kata Wamenkop, pada acara Haflah Akhirussanah ke-75 Pondok Pesantren Terpadu Al-Yasini Pasuruan, Jawa Timur, Minggu (22/06).

Wamenkop menegaskan, secara kongkrit Kopontren menjadi semacam sekundernya, menjadi Distribution Center, penyedia aplikasi, hingga penguatan investasi di Kopdes/Kel Merah Putih.

“Ini bisa menjadi bagian dari ekosistem yang dibangun Kopontren. Saya yakin ini akan jadi satu kekuatan yang bisa bersinergi satu sama lain,” ucap Wamenkop.

Apalagi, lanjut Kemenkop, Satgas Percepatan Pembentukan Kopdes/Kel Merah Putih berkeinginan untuk membangun ekosistem antara Kopontren yang sudah sukses dengan Kopdes/Kel Merah Putih.

Dengan begitu, Kopontren Al-Yasini yang sudah memiliki banyak embrio kegiatan usaha ini menjadi koperasi yang lebih moderen, lebih besar asetnya, hingga lebih banyak kegiatan usahanya.

“Salah satunya adalah membantu salah satu unit kegiatan bisnis di bidang pengelolaan sampah. Kita akan membantu penyediaan peralatan pengelolaan sampah yang nanti bisa hasilnya digunakan untuk keperluan komersial,” kata Wamenkop.

Wamenkop juga berharap Kopontren-Kopontren lain yang sudah profesional dan telah terbukti sukses, bersedia menjadi Kakak Asuh untuk membimbing, mendidik, melatih pengelola, pengurus dari Koperasi Desa/Kelurahan Kelurahan Merah Putih yang ada di Pasuruan dan sekitarnya.

Bagi Wamenkop, santri bukan hanya sebagai penjaga akidah, tetapi juga penggerak ekonomi umat, menciptakan peluang, membuka usaha, hingga mengembangkan ekonomi berbasis nilai-nilai Islam.

“Kita menginginkan santri sebagai pelaku dan pencipta solusi, termasuk dalam bidang ekonomi, baik kewirausahaan, koperasi santri, pertanian moderen, atau teknologi halal,” kata Wamenkop.

Wamenkop yakin para santri mampu menciptakan lapangan kerja, mengelola usaha, dan berdiri di atas kaki sendiri. “Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan pendidikan perkoperasian,” ucap Wamenkop.

Wamenkop menambahkan, koperasi adalah model ekonomi masa depan yang bisa diadopsi oleh semua sektor termasuk koperasi santri, yang dapat menjadi tempat santri berwirausaha dan mendorong jiwa kemandirian dengan semangat gotong royong.

“Kemenkop siap untuk mendampingi pendirian dan penguatan koperasi santri dan jika dibutuhkan dapat menjalin kerjasama dengan yayasan dan pesantren,” pungkas Wamenkop.

Rubrik Sama :

Wisata Offroad di Tahura Pakal, Cak YeBe: Bukan Atraksi, Tapi Penggerak Ekonomi

astakom, Surabaya — Pemerintah Kota Surabaya resmi meluncurkan wisata petualangan offroad di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Pakal sebagai bagian dari perayaan Hari Jadi...

Wahyu Dewanto Ajak Warga Jaga Harmoni dan Kebersamaan Sambut Transformasi Jakarta

astakon, Jakarta — Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Gerindra, Wahyu Dewanto, mengajak seluruh warga ibu kota untuk menjaga keharmonisan dan membangun semangat...

Warga Puji Konsistensi Layanan Kemanusiaan Gerindra, Beri Pengobatan Gratis

astakom, Jakarta – Layanan Kemanusiaan DPP Partai Gerindra terus aktif menyapa masyarakat melalui berbagai program sosial. Salah satu kegiatan yang rutin dilakukan adalah layanan pengobatan...

Anak Buah Prabowo Dukung Langkah Tegas Kapolda Riau Selamatkan Tesso Nilo

astakom, Pekanbaru  – Anggota DPR RI Fraksi Gerindra sekaligus Kapoksi Komisi III DPR RI, Muhammad Rahul, menyatakan dukungan penuh terhadap langkah tegas Kapolda Riau,...
Cover Majalah

Update