Selasa, 24 Jun 2025
Selasa, 24 Juni 2025

Anak Buah Prabowo Desak Status BKSDA Aceh Dinaikkan, Ini Alasannya!

astakom, Aceh – Seruan peningkatan kelembagaan konservasi kembali menggema dari Tanah Rencong. Ketua Forum Bersama (Forbes) DPR dan DPD RI asal Aceh, TA Khalid, mengusulkan kepada Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni agar Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh dinaikkan statusnya menjadi Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA).

Permintaan itu disampaikan langsung oleh politisi Partai Gerindra tersebut dalam sebuah pertemuan yang berlangsung di Pendopo Bupati Aceh Tengah. Hadir dalam pertemuan tersebut Menteri Kehutanan, Duta Besar Inggris untuk Indonesia Dominic Jermey, Bupati Aceh Tengah Halili Yoga, serta sejumlah kepala daerah dari kabupaten/kota di Aceh.

Dalam forum tersebut, TA Khalid memaparkan fakta yang mencolok: luas kawasan hutan di Aceh mencapai 3,5 juta hektare jauh melampaui Sumatera Utara yang hanya memiliki sekitar 1,3 juta hektare. Namun, status kelembagaan konservasi di Aceh masih belum sebanding dengan tantangan yang dihadapi.

“Sementara kawasan konservasi yang dikelola oleh BKSDA Aceh seluas 400 ribu hektare. Sedangkan Sumatera Utara hanya seluas 100 ribu hektare,” jelas TA Khalid, 23 Juni 2025

TA Khalid menegaskan bahwa Aceh menghadapi tekanan berat, terutama konflik antara satwa liar dan manusia yang terus terjadi di 18 kabupaten/kota.

“Luas wilayah Aceh lebih besar dibanding provinsi tetangga. Konflik satwa dan manusia terjadi di 18 kabupaten/kota. Untuk itu, saya minta agar status BBKSDA diberikan ke Aceh,” tegasnya.

Bagi TA Khalid, peningkatan status menjadi BBKSDA bukan hanya soal nomenklatur, melainkan soal kesiapan kelembagaan dan penguatan sumber daya untuk menghadapi tantangan konservasi yang semakin kompleks.

“Dengan perubahan status, maka sumber daya manusia dan struktur organisasi semakin lengkap. Sehingga bisa mengatasi konflik satwa dan manusia di Aceh,” ujarnya.

Tak hanya itu, ia juga mengaitkan usulannya dengan program prioritas pemerintah pusat, terutama dalam perlindungan gajah—salah satu spesies penting yang banyak ditemukan di wilayah Aceh.

“Apalagi kita hadir untuk menindaklanjuti program Presiden Prabowo Subianto tentang konservasi gajah. Saya minta, disejalankan,” pungkasnya.

Permintaan TA Khalid ini menandai komitmen kuat dari wakil rakyat Aceh yang juga merupakan bagian dari barisan Presiden Prabowo Subianto.

Ia berharap, dengan penguatan kelembagaan dan peningkatan status BKSDA, Aceh dapat menjadi garda depan dalam pelestarian lingkungan hidup dan perlindungan satwa langka di Indonesia.

Rubrik Sama :

Wamenkop: RUU Perkoperasian Jadi Momentum Perkuat Koperasi Sebagai Pilar Ekonomi Nasional

astakom, Pasuruan – Pemerintah melalui Kementerian Koperasi (Kemenkop) menargetkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perkoperasian dapat segera disahkan sebagai payung hukum baru bagi gerakan koperasi nasional. Wakil...

Mentan Amran Punya ‘PR’ Selesaikan Target Swasembada Gula di 2027

Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming meminta Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman untuk menyelesaikan target pemerintah, yakni mencapai swasembada gula paling lambat pada tahun 2027.

Diperiksa Kejagung, Nadiem Makarim Terkait Kasus Dugaan Korupsi Laptop Rp9,9 Triliun

astakom, Jakarta-Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, menjalani pemeriksaan oleh tim penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung) pada Senin, (23/6). Nadiem tiba di...

Semarak ‘Bhayangkara Sport Day’, Kapolri Tekankan Pelayanan dan Kekompakan Polri

astakom, Jakarta — Dalam rangka menyambut Hari Bhayangkara ke-79, Kepolisian Republik Indonesia menggelar kegiatan bertajuk ‘Bhayangkara Sport Day’ yang dilaksanakan serentak di seluruh Polda...
Cover Majalah

Update