Minggu, 28 Sep 2025
Minggu, 28 September 2025

Indonesia Harus Cermat Jaga Arah Kerja Sama Nuklir dengan Rusia

astakom, Jakarta – Kerja sama teknologi nuklir antara Indonesia dan Rusia mendapat sorotan tajam dari sisi geopolitik. Meskipun menawarkan peluang energi strategis, langkah ini tetap menuntut kehati-hatian dalam menghadapi dinamika global yang kompleks.

Dosen Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Rafyoga Jehan Pratama I., menilai kerja sama ini sah-sah saja selama difokuskan untuk kepentingan damai. Namun, konteks geopolitik saat ini membuat Indonesia harus memainkan langkahnya secara hati-hati.

“Indonesia tetap perlu berhati-hati dalam menjaga arah kerja sama ini agar tidak menimbulkan risiko geopolitik, mengingat ketegangan antara Rusia dan sejumlah negara lainnya,” kata Yoga dalam keterangan tertulis, dikutip astakom.com, Sabtu (21/6).

Menurutnya, Indonesia yang menganut prinsip politik luar negeri bebas aktif memiliki keunggulan diplomatik tersendiri dalam menjaga hubungan dengan berbagai kekuatan global. Hal ini menjadi modal penting untuk tetap menjaga keseimbangan antara kepentingan nasional dan tekanan internasional.

“Indonesia perlu tetap terbuka untuk menjalin kerja sama dengan negara mana pun yang memiliki visi bersama dalam mendorong pemanfaatan energi nuklir untuk tujuan damai dan melucuti penggunaannya sebagai senjata,” tegasnya.

Yoga juga menegaskan bahwa kerja sama dengan Rusia ini tidak berarti Indonesia berpihak dalam konflik global, dan sebaliknya, tetap membuka ruang untuk kolaborasi dengan negara-negara seperti Amerika Serikat maupun Tiongkok.

Ia juga mengingatkan bahwa teknologi nuklir, meskipun digunakan secara damai, tetap menyimpan potensi sensitivitas politik, terutama jika terjadi kesalahan persepsi dari negara lain.

“Kerja sama ini tidak serta-merta menimbulkan kekhawatiran dalam jangka pendek,” ujarnya. Namun, perlu kewaspadaan untuk memastikan bahwa arah kebijakan tidak tergelincir ke ranah militerisasi.

Dengan pengelolaan cermat, kerja sama ini bisa menjadi bukti kemampuan Indonesia menjaga kemandirian politik luar negeri sekaligus tetap relevan dalam percaturan global yang semakin rumit.

Feed Update

Puspom TNI Gelar Apel Personel Wallakir, Siap Amankan HUT Ke-80 TNI

astakom.com, Jakarta – Komandan Pusat Polisi Militer Tentara Nasional Indonesia (Danpuspom TNI) Mayjen TNI Yusri Nuryanto memimpin langsung Apel Gelar Personel Pengawalan Lalu Lintas...

Kemenko Pangan Optimistis Swasembada Beras Tercapai Tahun Ini

astakom.com, Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Pangan (Kemenko Pangan) optimistis target swasembada beras dapat tercapai pada tahun ini. Langkah ini dinilai menjadi...

Perkuat Ketahanan Pangan, Bappenas Gandeng Akademis dan Swasta Kembangkan Sapi Merah Putih

astskom.com, Jakarta – Kementerian PPN/Bappenas menggandeng PT Moosa Genetika Farmindo dan IPB University dalam penguatan potensi pengembangan Sapi Merah Putih. Menteri PPN/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy...

Bakamla RI Terima Courtesy Call Komandan Maritime Border Command Australia

astakom.com, Jakarta - Bakamla RI yang diwakili oleh Sekretaris Utama (Sestama) Bakamla RI Laksda TNI Samuel Kowaas, menerima Courtesy Call atau kunjungan kehormatan Rear...

Panglima TNI Tunjuk Brigjen Freddy Ardianzah Jadi Kapuspen TNI

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto resmi menunjuk Brigjen (Marinir) Freddy Ardianzah sebagai Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI pada hari Rabu, (20/8).

Menlu RI-Menlu Korsel Siap Kerjasama Ketahanan Pangan hingga Energi

Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Sugiono menyampaikan rasa senang dapat bertemu dengan H.E Cho Hyun, Menteri Luar Negeri Republik Korea (RoK), dalam pertemuan bilateral yang digelar di Seoul pada Kamis (21/8/2025).

Viral

Videos