Kamis, 14 Agu 2025
Kamis, 14 Agustus 2025

Konflik Iran-Israel Memanas, Rantai Pasok Domestik Bisa Terganggu

astakom, Jakarta – Eskalasi konflik antara Iran dan Israel kian memanas dan tak hanya mengancam stabilitas kawasan Timur Tengah, tetapi juga berpotensi mengguncang ekonomi global, termasuk Indonesia.

Ketegangan meningkat tajam setelah Amerika Serikat (AS) melancarkan serangan udara ke tiga fasilitas nuklir Iran pada Sabtu (21/6) waktu setempat.

Aksi militer ini dinilai sebagai eskalasi paling serius dalam konflik bersenjata antara Iran-Israel, sekaligus memperluas ketegangan ke ranah geopolitik global.

Pakar Ekonomi Politik Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Prof. Faris Al-Fadhat, menilai bahwa konflik ini bisa berdampak langsung terhadap perekonomian Indonesia, yang dalam hal ini adalah sektor perdagangan.

“Konflik ini bukan hanya ancaman politik dan keamanan, tetapi juga berdampak ekonomi,” ujar Prof. Faris, dikutip astakom.com, Minggu (22/6).

Berdasarkan data dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI, realisasi ekspor Indonesia ke Iran pada periode Januari-April 2025 mencapai 65,6 juta USD. Sedangkan impor dari Iran tercatat sebesar 4,6 juta USD.

Meski nilai perdagangan Indonesia dengan Iran tergolong kecil, namun dampaknya tetap signifikan. Pasalnya, gangguan ekspor ke Iran berpotensi menghambat aktivitas produksi nasional.

“Jika pasokan dari Iran terganggu, termasuk untuk produk yang biasa diekspor dari Indonesia, maka rantai pasok domestik akan ikut terdampak,” jelasnya.

Lebih lanjut, Prof. Faris menyoroti tingginya ketergantungan Indonesia terhadap impor energi dari negara-negara di kawasan Timur Tengah, yang selama ini menyumbang sekitar 30 persen dari total produksi minyak global.

Dari data Kemendag RI, perdagangan energi Indonesia dengan Qatar tercatat mencapai 680 juta USD. Sementara dengan Arab Saudi mencapai 800 juta USD.

“Jika konflik memburuk dan menyeret kedua negara itu, Indonesia bisa terdampak lebih besar, terutama pada sektor energi yang sangat krusial,” jelasnya.

Rubrik Sama :

Di Kairo, MUI Tegaskan AI Tak Bisa Gantikan Ulama

astakom.com, Jakarta - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Cholil Nafis menegaskan, kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) tidak dapat menggantikan peran...

Perkuat Pembangunan Berkelanjutan, Indonesia dan PBB Luncurkan UNSDCF 2026-2030

Jakarta, astakom.com – Pemerintah Indonesia bersama Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) resmi meluncurkan Indonesia-United Nations Sustainable Development Cooperation Framework (UNSDCF) 2026-2030 di Gedung Bappenas, Jakarta, Rabu...

Bertemu Presiden Peru, Puan: Mereka Berharap Kerja Sama Machu Picchu-Candi Borobudur dan Pertanian

astakom.com, Jakarta – Ketua DPR RI Puan Maharani menyatakan, DPR RI akan selalu mendukung upaya dari Presiden RI, Prabowo Subianto untuk mengembangkan dan memperluas...

Indonesia-Belarus Perkuat Kerja Sama Industri, Targetkan Nilai Perdagangan Ditarget Naik Lima Kali Lipat

Pemerintah Indonesia dan Belarus sepakat memperkuat kemitraan strategis di sektor industri, sebagai tindak lanjut dari pertemuan bilateral antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Belarus, Aleksandr Lukashenko di Minsk pada 15 Juli 2025 lalu.

Terkini

Viral

Videos