Minggu, 28 Sep 2025
Minggu, 28 September 2025

Quality Tourism Bukan Konsep Pariwisata yang Menyasar Segmen Tertentu, Tapi Keniscayaan

Astakom, Denpasar – Wakil Menteri Pariwisata Wamenpar) Ni Luh Puspa menegaskan bahwa konsep quality tourism atau pariwisata berkualitas bukan berarti hanya menyasar segmen tertentu.

Namun, pariwisata berkualitas merupakan pendekatan efektif untuk membenahi sektor pariwisata agar semakin berdampak positif bagi masyarakat.

“Kita jangan terjebak, karena (pariwisata) berkualitas, bukan berarti kita hanya menyasar segmen tertentu saja,” kata Ni Luh dalam kuliah umum di Universitas Mahendradatta, Depasar, Bali, Sabtu (21/6).

Wamenpar menyatakan, dalam pariwisata berkualitas harus ada upaya bagaimana berbenah lebih dalam sehingga wisatawan yang datang bisa mendapatkan pengalaman berwisata yang berkualitas.

“Misalnya melalui lingkungan yang sehat, tempat yang aman dan nyaman, berhubungan dengan masyarakat lokal dengan baik, serta kemampuan untuk menghormati masyarakat lokal,” ujar rinci Ni Luh Puspa, dalam keterangan resmi seperti dikutip astakom.com.

Wamenpar menjelaskan lebih lanjut, menurutnya quality tourism mencakup makna yang luas. Ini bukan hanya tentang jumlah kunjungan, tetapi bagaimana daya saing destinasi dapat memberikan pengalaman yang unik, bernilai tinggi, dan berkelanjutan bagi wisatawan.

Ia juga menyoroti masih adanya pemahaman keliru terkait pariwisata berkualitas yang sering dikaitkan hanya dengan wisatawan berpengeluaran tinggi (high-spending tourist).

Padahal, tren global pasca-pandemi COVID-19 telah mengubah preferensi wisatawan, yang kini lebih mengutamakan pengalaman yang personal, bertanggung jawab, dan ramah lingkungan.

Wisatawan kini memilih transportasi rendah emisi, destinasi yang tidak padat, serta akomodasi berkelanjutan.

Mereka cenderung mencari ketenangan, menjauhi keramaian, dan tertarik dengan destinasi tersembunyi (hidden gem). Konsep ini sejalan dengan prinsip ekonomi pariwisata baru: low touch, hygiene, less crowd, dan low mobility.

“Keempat prinsip ini yang kemudian memperkuat bahwa quality tourism adalah suatu keniscayaan. Ini bukan lagi opsi bagi pemerintah, bagi pelaku industri pariwisata, tapi ini adalah sesuatu yang sudah harus kita lakukan bersama-sama,” tutup Wamenpar Ni Luh Puspa.

Feed Update

Wamenpar Cek Kesiapan Geopark Maros-Pangkep Jelang Revalidasi oleh UNESCO

astakom.com, Maros – Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Puspa memastikan kesiapan Geopark Maros-Pangkep menjelang revalidasi status Global Geopark yang akan dilakukan asesor dari...

Gelar Diskusi SINEMA, Menbud Usaha Hidupkan Narasi Kepahlawanan dalam Film Indonesia

astakom.com, Jakarta – Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon menyampaikan apresiasinya terhadap insan perfilman Indonesia yang telah mengembangkan ekosistem film lokal menjadi salah satu pemantik...

Menteri Ekraf Apresiasi Jazz Goes to Campus Jadi Ruang Kreasi Tumbuhkan Ekosistem Ekonomi Kreatif

astakom.com, Jakarta – Kementerian Ekonomi Kreatif (Kementerian Ekraf) menyatakan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan The 48th Jazz Goes to Campus (JGTC). Festival jazz tertua di...

Menteri Pariwisata: Kaldera Toba Raih Kembali Status Green Card UNESCO Global Geopark

astakom.com, Jakarta – Kabar membanggakan datang dari Sumatera Utara. Kaldera Danau Toba kembali berhasil meraih kartu hijau (green card) dari UNESCO, status tertinggi dalam...

Daftar Lima Perpustakaan Ikonik di Beberapa Kota Indonesia, Adakah Kotamu?

astakom.com, Jakarta – Perpustakaan identik dengan pemandangan rak kayu tinggi yang berjajar dan dipenuhi dengan koleksi beragam buku. Ruangan perpustakaan juga menawarkan ketenangan yang...

Fakta Seru Geopark Ijen Yang Harus Anda Tahu

astakom.com, Jakarta – Bukan rahasia lagi, Indonesia, negeri yang berdiri megah di atas Cincin Api Pasifik ini, menyimpan kekayaan geologi yang luar biasa. Pada...

Viral

Videos