astakom, Jakarta – Kabar soal kuota haji Indonesia untuk tahun 1447 H/2026 M nampaknya masih menjadi tanda tanya, setelah sebelumnya sempat heboh kabar terkait pengurangan kuota sebanyak 50 persen dari kuota saat ini.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag), Hilman Latief memastikan, bahwa Pemerintah Arab Saudi belum memberikan informasi resmi terkait alokasi kuota haji tahun depan.
Baca juga
“Pengumuman secara resmi direncanakan pada 10 Juli 2025 atau bertepatan dengan 15 Muharram 1447 H melalui kanal resmi masar nusuk atau e-Hajj,” tegas Hilman, dikutip astakom.com di Jakarta, Sabtu (21/6).
Pola ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Sejak 2022, kuota haji umumnya diumumkan pada 12 Zulhijjah, yakni saat malam penutupan ibadah haji.
Namun pada tahun ini, momen penutupan tersebut hanya digunakan untuk menyampaikan informasi terkait timeline penyelenggaraan haji 2026, tanpa menyertakan alokasi kuota jemaah haji.
Hilman menyebut, langkah Arab Saudi ini bagian dari proses membangun kesiapsiagaan dan kesadaran semua negara pengirim jemaah haji.
“Saat ini, pemerintah Arab Saudi tengah membangun kesadaran dan kesiapsiagaan seluruh negara pengirim jemaah haji mengenai pola penyelenggaraan haji tahun depan, saat mana kuota resminya baru akan ditetapkan pada bulan depan,” jelasnya.
Terkait beredarnya nota diplomatik yang dilayangkan Duta Besar Arab Saudi di Jakarta kepada Menteri Agama RI, Hilman menepis anggapan bahwa dokumen tersebut berdampak pada jumlah kuota haji Indonesia.
“Catatan yang tercantum dalam nota diplomatik bersifat sebagai saran perbaikan, bukan teguran atau sanksi, serta tidak berimplikasi pada pengurangan kuota haji Indonesia,” tandasnya.
Dengan belum adanya kepastian ini, jemaah maupun penyelenggara haji diimbau untuk tetap tenang dan menunggu pengumuman resmi dari otoritas Arab Saudi.