Sabtu, 21 Jun 2025
Sabtu, 21 Juni 2025

Erna Sari Dewi: Program MBG Harus Dorong Industri Nasional, Bukan Impor

astakom, Jakarta – Anggota Komisi VII DPR RI, Erna Sari Dewi, S.E., menyoroti wacana bahwa pemerintah akan membebaskan impor food tray (nampan makanan) dari Tiongkok untuk mendukung pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Ia mengingatkan bahwa kebijakan tersebut berisiko melemahkan industri nasional jika tidak diatur dengan keberpihakan yang jelas.

“Ketika pemerintah meluncurkan program sebesar MBG, kita tentu berharap efek bergandanya terasa hingga ke sektor riil. Tapi jika food tray-nya saja impor, maka uang negara justru mengalir ke luar negeri, bukan ke pelaku industri dan UMKM kita,” ujar Erna, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (20/6).

Sebagai anggota Komisi VII DPR RI yang bermitra dengan Kementerian Perindustrian, Erna menekankan pentingnya peran kementerian tersebut untuk memastikan agar belanja negara dalam program-program strategis nasional turut mendorong tumbuhnya kapasitas industri dalam negeri.

“Ini bukan hanya soal nampan makanan, tapi tentang bagaimana arah kebijakan industri kita diselaraskan dengan agenda pembangunan nasional.

“Kementerian Perindustrian punya kewenangan penuh untuk memastikan produk-produk pendukung MBG, termasuk food tray, dipenuhi dari dalam negeri,” lanjut politisi Partai NasDem dari Dapil Bengkulu ini.

Erna menyebutkan bahwa banyak industri lokal—baik skala menengah maupun pelaku UMKM—yang memiliki potensi untuk memproduksi kebutuhan tersebut, sepanjang difasilitasi dari sisi kapasitas, teknologi, maupun jaminan pasar.

“Daripada membuka kran impor, seharusnya yang dilakukan pemerintah adalah memberikan pelatihan, akses permodalan, dan kepastian pembelian kepada pelaku usaha lokal. Itu baru namanya ekonomi yang tumbuh dari bawah,” katanya.

Ia juga mengingatkan bahwa keberhasilan MBG bukan hanya diukur dari distribusi makanan bergizi, tetapi juga dari kemampuan negara menggunakan program ini sebagai instrumen pemerataan ekonomi.

“Jangan sampai program dengan niat baik seperti MBG justru menjadi pintu masuk pemborosan anggaran dan ketergantungan impor. Kita harus pastikan manfaat ekonominya kembali ke rakyat, bukan ke pabrik di luar negeri,” tegas Erna.

Rubrik Sama :

Presiden Prabowo: Indonesia Ingin Kolaborasi untuk Kemakmuran, Bukan Cari Bantuan

astakom, St. Petersburg - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mengatakan bahwa Indonesia menginginkan kemitraan strategis dan kolaborasi sejati dengan negara-negara di dunia, bukan bantuan. Pernyataan...

Prabowo Tegaskan Hadir Forum St. Petersburg Bukan Tak Hormati G7

astakom, St. Petersburg – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan bahwa ketidakhadirannya dalam pertemuan negara-negara G7 bukan disebabkan oleh kurangnya penghormatan terhadap forum tersebut. Ia...

Presiden Putin Apresiasi Peningkatan Nilai Perdagangan Indonesia-Rusia

astakom, St. Petersburg - Presiden Federasi Rusia Vladimir Putin menyebut Indonesia sebagai negara berwibawa dan berpengaruhbesar di ranah internasional. Hal itu ia ungkapkan dalam keterangan...

7,39 Juta Peserta PBI JKN Dicoret, Mensos: Diganti Warga Tak Mampu Sesuai DTSEN

Astakom, Jakarta - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengungkapkan sebanyak 7,39 juta peserta Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Nasional (PBI JKN) dinonaktifkan karena tidak...
Cover Majalah

Update