Jumat, 20 Jun 2025
Jumat, 20 Juni 2025

F-35 Israel Seharga Rp 2,2 Triliun Ditembak Jatuh Iran

astakom, Jakarta – Ketegangan perang antara Iran dan Israel terus meningkat setelah Angkatan Bersenjata Iran mengklaim telah menembak jatuh sebuah jet tempur modern milik Israel dalam serangan udara terbaru.

Jet tempur tersebut dilaporkan sebagai F-35, pesawat tempur siluman generasi kelima yang bernilai fantastis, sekitar Rp 2,2 triliun per unit. Dilansir CNN News, Jumat (20/6), insiden terjadi di wilayah barat Iran saat serangan udara Israel berlangsung.

Pilot F-35 tersebut berhasil keluar dari pesawat dengan kursi pelontar, namun hingga kini nasibnya belum diketahui dan masih dalam penyelidikan.

Pihak militer Israel belum memberikan konfirmasi maupun bantahan terkait klaim Iran tersebut.

Sementara itu, Iran sebelumnya juga menyatakan telah menembak jatuh beberapa jet tempur Israel lainnya dalam serangan pada Jumat, di sisi lain, Israel sempat membantah laporan tersebut.

Serangan ini merupakan buntut dari aksi militer Israel yang pada Jumat dini hari (13/6) menggempur sejumlah fasilitas penting di Iran, termasuk fasilitas nuklir, markas militer, dan kediaman tokoh-tokoh militer serta ilmuwan terkemuka Iran.

Sebagai balasan, Iran meluncurkan gelombang serangan balistik dan drone ke berbagai sasaran strategis di Israel.

Hingga kini, kedua belah pihak telah melaporkan jatuhnya korban jiwa, dan belum ada tanda-tanda bahwa konflik akan mereda, meski tekanan internasional terus meningkat agar kedua pihak menahan eskalasi.

F-35 merupakan salah satu pesawat tempur tercanggih dan termahal di dunia.

Harga per unitnya bervariasi tergantung varian dan kelengkapan:
* F-35A: USD 110,3 juta (sekitar Rp 1,7 triliun)
* F-35B: USD 135,8 juta (sekitar Rp 2,2 triliun)
* F-35C: USD 117,3 juta (sekitar Rp 1,9 triliun)

Dalam perkembangan lain, Korea Utara dilaporkan telah berjanji untuk memberikan dukungan militer kepada Iran dalam menghadapi Israel.

Mengutip zambianobserver.com, Sabtu (14/6), Presiden Korea Utara Kim Jong Un telah menyatakan solidaritasnya kepada Iran dan mengutuk serangan Israel.

Secara historis, Korea Utara memiliki kerja sama strategis dengan Iran, terutama dalam teknologi rudal. Hingga saat ini, hubungan tersebut tetap erat di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan.

Israel meluncurkan serangan udara yang menghantam sekitar 100 target strategis di Iran, termasuk fasilitas nuklir dan pusat-pusat militer.

Salah satu rudal presisi Israel dilaporkan menargetkan rumah seorang komandan militer Iran di Teheran, menembus tembok dan menimbulkan kerusakan parah.

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengecam keras serangan tersebut, menyebutnya sebagai “serangan serius yang tidak beralasan” dan memperingatkan bahwa Israel akan menghadapi konsekuensi yang “pahit dan menyakitkan.”

Militer Iran menyatakan tidak akan membatasi skala tanggapannya terhadap Israel.

Bahkan, dalam surat resmi kepada PBB, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi menyebut serangan Israel sebagai declaration of war atau deklarasi perang, dan meminta Dewan Keamanan PBB segera mengambil tindakan atas situasi yang memburuk ini.

Rubrik Sama :

Uraa! Rusia Siap Bantu Bangun Proyek Energi dan Teknologi Nuklir di Indonesia

astakom, Jakarta- Presiden Rusia Vladimir Putin siap membuka pintu kerja sama dan membantu Indonesia mengembangkan proyek nuklir damai atau bertujuan non militer di Indonesia....

Mengenal Rudal Haji Qassem Iran, Senjata Canggih yang Bobol Iron Dome

Serangan Iran ke Israel pada Minggu (15/6) menandai debut penggunaan rudal balistik canggih Haj Qassem, yang sukses menembus sistem pertahanan udara Iron Dome.

Yuk Intip Presiden Prabowo Ketemu Presiden Putin

astakom, St. Petersburg - Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Vladimir Putin dalam kunjungan resmi, di Istana Konstantine Novsky, St. Petersburg, Rusia, Kamis (19/6)....

Gawat! Ketidakpastian Ekonomi Akibat Perang Dagang Bersifat Permanen

Ketidakpastian ekonomi global akibat perang dagang yang dipicu oleh kebijakan tarif yang diterapkan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump bakal berlangsung lama.
Cover Majalah

Update